Selanjutnya, pada Kamis, presiden dan parlemen Nepal setujui peta yang menandai 62 kilometer persegi daratan wilayah Kalapani, yang saat ini terdaftar menjadi wilayah India.
Nepal sebutkan wilayah tersebut menjadi teritori mereka.
India sebelumnya telah menolak peta tersebut, dan menyebutnya "pendekatan asertif lewat kartografi yang tidak adil" dan "klaim buatan yang dilebih-lebihkan" tidak berdasarkan fakta sejarah atau bukti tertentu.
Namun menteri hukum Nepal Shiva Maya Tumbahamphe menyebutkan kepada parlemen pada Kamis: "kami punya cukup bukti dan kami akan duduk dengan India untuk selesaikan pertikaian ini melalui negosiasi diplomatik."
Menambahkan ketegangan, pimpinan tentara Nepal Jenderal Purna Chandra Thapa pada Rabu mengunjungi pos perbatasan tepi barat India-Nepal dekat dengan area Kalapani.
Sementara Menteri Hubungan Luar Negeri India tidak secara resmi merespon persetujuan Nepal terkait peta itu, tindakan ini sebabkan kekhawatiran di New Delhi.
Beberapa sumber sebutkan pembicaraan tidak resmi mengenai dua negara untuk menghindari meningkatnya ketegangan telah gagal.
Ketegangan Senin lalu juga membuat India merasa terancam sehingga kemungkinan untuk menyerahkan wilayah Kalapani ke Nepal jauh dari mungkin.