Find Us On Social Media :

Krisis Finansial Venezuela Semakin Ngeri, Bank Sentral Inggris Tolak Cairkan Emas Negara Tersebut Sedangkan Amerika Beri Sanksi Negara yang Membantu Venezuela

By Maymunah Nasution, Selasa, 26 Mei 2020 | 17:45 WIB

Pantas Sampai Nekat Menentang Amerika, Venezuela Alami Krisis Minyak Parah, Lihat Saja Antrean Mobilnya, Bisa Sampai Berhari-hari

Intisari-online.com - Venezuela tengah dilanda krisis finansial yang mengerikan.

Sebagai negara penghasil minyak bumi terbanyak di dunia, negara tersebut kabarkan mereka alami krisis minyak bumi beberapa waktu yang lalu.

Tidak hanya itu saja, negara Amerika Selatan tersebut juga menuntut Bank of England (BoE) untuk cairkan cadangan emas mereka.

Negara tersebut menyimpan cadangan emas di brangkas bank sentral Inggris tersebut.

Baca Juga: Berpengaruh Bagi Kesehatan, Pembuluh Darah Bisa Bersih dengan Mengonsumsi 4 Makanan Ini

Rencananya, dana pencairan emas akan digunakan untuk membiayai penanganan pandemi virus Corona (Covid-19) di negaranya.

Kendati begitu, BoE menolak pengajuan pencairan cadangan emas yang diajukan pemerintahan Venezuela di bawah pimpinan Presiden Nicolas Maduro tanpa menjelaskan alasannnya.

Dilansir dari CNN, Sabtu (23/5/2020), Venezuela menyimpan emas atas namanya di BoE sebanyak 930 juta euro atau 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14,6 triliun (kurs Rp 14.600).

Pemerintah Venezuela menyebut, uang hasil pencairan emas milik mereka akan ditransfer ke United Nations Development Programme (UNDP) di bawah PBB untuk keperluan pengadaan peralatan kesehatan, obat-obatan dan bahan pangan.

Baca Juga: Teka teki Asah Otak Matematika Hilangkan Kebosanan, Berikut Jawabannya

"Tidak ada dasarnya untuk penolakan (pencairan) emas semacam ini," tulis pernyataan dalam dokumen pengadilan milik firma hukum London Zaiwalla & Co.

PBB telah memasukkan Venezuela ke dalam daftar 135 negara yang tengah berjuang keras mendapatkan pasokan alat medis dan kebutuhan pokok untuk berperang melawan virus corona.

Fasilitas kesehatan di negara Amerika Latin itu sangat memprihatinkan.

Ekonomi negara itu sudah babak belur akibat anjloknya harga minyak dunia dan sanksi dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Di Tengah Ketegangan Perang Dagang Tiongkok dan Amerika, Perusahaan-perusahaan Tiongkok Diberi Sanksi Amerika Karena Kasus Muslim Uighur, China Sampai Meradang, Simak Pembalasan China

Kondisi perekonomian Venezuela semakin memburuk karena terimbas pandemi virus corona.

Menurut data Universitas Johns Hopkins, negara ini mencatatkan 824 kasus positif Covid-19 dengan kematian sebanyak 10 pasien.

"Venezuela kini terjepit berada di tengah-tengah krisis ekonomi dan krisis kemanusiaan yang mengerikan.

Hal itu kemudian membuat 5,1 juta penduduknya terpaksa pergi ke luar negeri, kebanyakan pergi ke negara-negara Amerika Latin dan Karibia sebagai pengungsi dan pekerja migran," tulis PBB dalam pernyataannya.

Baca Juga: Pernah Ramalkan Nasib Indonesia di Masa Depan, Perkataan Soeharto Tahun 1995 Ini Ternyata Benar Terbukti Pada Tahun 2020, Apa Memangnya?

Memburuknya kondisi ekonomi Venezuela diakibatkan krisis politik yang tak berujung.

Hingga saat ini, perseteruan perebutan kekuasaan masih berlangsung antara Presiden Nicolas Maduro melawan oposisi pimpinan Juan Guaido.

Sebagai informasi, Inggris bersama Amerika Serikat selama ini tak mengakui pemerintahan Maduro dan hanya mengakui Juan Guaido sebagai presiden sah Venezuela.

Gejolak politik di Venezuela terjadi sejak pemilihan presiden tahun 2018 di mana Maduro mendapatkan kemenangan telak dan berhak mendapatkan masa jabatan selama 6 tahun ke depan.

Baca Juga: Berparas Cantik dan Menawan Gadis Ini Nekat Nikahi Seorang Pria Tua dan Buruk Rupa Hingga Dicibir Banyak Orang, Setahun Kemudian Rumah Tangganya Berakhir Tragis

Namun, kemenangan Maduro tak diakui oleh oposisi dan menuding pemilu tersebut penuh kecurangan.

Situasi semakin tak menentu karena AS dan sekutunya tak mengakui hasil pemilu tersebut.

Tak cuma sekali, BoE juga pernah menolak permintaan Venezuela untuk mencairkan cadangan emasnya pada akhir tahun 2018 lalu.

Bank itu menyimpan sekitar 400.000 batang emas di brangkasnya dengan nilai lebih dari 244,6 miliar dollar AS.

Baca Juga: Teka-teki Gambar Uji Kejelian Part 2, Buktikan Lagi Kemampuan Anda!

Membuat BoE jadi tempat penyimpanan cadangan emas terbesar di dunia setelah Federal Reserve di New York.

Sementara itu, lima kapal tanker Iran membawa bahan bakar ke Venezuela telah tiba di salah satu pelabuhan PDVSA.

PDVSA adalah perusahaan minyak yang dikelola pemerintah Venezuela.

Kapal tanker Iran sampai pada Minggu (24/5) setelah sebelumnya dikawal militer Venezuela.

Baca Juga: Punya Komposisi Gizi Lengkap, Coba Rutin Minum Air Rendaman Kurma di Pagi Hari dan Rasakan Manfaatnya!

Reuters melaporkan, Iran menyediakan 1,53 juta barel bensin dan komponen kepada Venezuela dalam langkah yang dikritik oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) karena kedua negara dikenai sanksi.

Pemerintahan Donald Trump mengatakan awal bulan ini bahwa pihaknya mempertimbangkan "langkah-langkah" yang bisa diambil sebagai tanggapan atas pengiriman minyak Iran ke Venezuela tersebut, tanpa memberikan rincian.

Bensin sangat dibutuhkan di Venezuela karena jaringan penyulingannya yang telah beroperasi tahun ini hanya mampu memproduksi sekitar 10% dari kapasitas 1,3 juta barel per hari.

Ini memaksa Venezuela bergantung pada impor minyak di tengah sanksi AS yang membatasi sumber dan jenis bahan bakar.

Baca Juga: Masker Lemon dan Minyak Almond, Ringankan Noda dan Bintik-bintik Hitam

Tanker Fortune dijadwalkan tiba di pelabuhan El Palito PDVSA, sebuah fasilitas yang dekat dengan ibukota negara itu.

Kapal tanker kedua, Forest memasuki laut Karibia pada Sabtu sore, dan tiga kapal yang tersisa melintasi Atlantik.

PDVSA tidak segera menjawab permintaan komentar tentang rencana lebih lanjut setelah menerima pasokan minyak dari Iran.

Washington terus meningkatkan sanksi terhadap PDVSA sebagai bagian dari upayanya untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro, seorang sosialis yang telah membuat keruntuhan ekonomi Venezuela dalam enam tahun tahun terakhir.

Baca Juga: Melalui Catatan Kuno, Orang Palestina Ini Bocorkan Rencana Besar Yahudi Untuk Mendominasi Dunia dengan Menciptakan Zionisme

Seorang pejabat senior pemerintahan Trump pada Minggu (24/5) mengatakan, kedatangan bahan bakar dari Iran akan berlangsung hanya beberapa minggu, dan kemungkinan hanya akan menguntungkan pasukan keamanan dan "orang-orang yang memiliki koneksi."

"Sebentar lagi kebanyakan orang akan bertanya-tanya ke mana perginya dan mengapa mereka tidak bisa mendapatkannya," kata pejabat itu.

Pejabat itu menolak mengomentari apa tanggapan AS yang sedang dipertimbangkan, jika ada.

Presiden Iran Hassan Rouhani sudah memperingatkan akan ada pembalasan jika Washington menyebabkan masalah bagi para tanker Iran.

Baca Juga: Satu-satunya Makhluk yang Saksikan Pembunuhan dan Pemerkosaan, Seekor Burung Beo Disuruh Bersaksi di Pengadilan

Kedua negara anggota OPEC itu sebelumnya telah saling membantu dalam menghadapi sanksi ekonomi AS.

Pada 2010-2011, PDVSA mengirim bahan bakar ke Iran, yang berada di bawah sanksi yang bertujuan untuk menghentikan program nuklirnya.

Departemen Keuangan AS awal bulan ini memberlakukan sanksi terhadap sebuah perusahaan China karena melakukan bisnis dengan perusahaan Iran, yang mengangkut suku cadang ke Venezuela dalam lebih dari selusin penerbangan awal tahun ini.(*)

(Muhammad Idris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bank Sentral Inggris Tolak Cairkan Emas Milik Venezuela" dan "Kapal tanker pengangkut minyak Iran tiba di Venezuela, AS pertimbangkan sanksi"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini