Advertorial
Intisari-online.com - Pernahkan Anda bertanya-tanya mengapa, Israel begitu dominan untuk menguasai Palestina.
Sementara itu di bawah naungan PBB, mengapa dunia yang mengecam tindakan Israel tidak bisa membendung dominasi Israel di Timur Tengah.
Jika Anda bertanya-tanya akan hal itu mungkin melalui tulisan ini ada sedikit bocoran mengenai rencana gila Israel di masa depan.
Hal itu bahkan dibocorkan oleh orang Palestina, pada sebuah konferensi pers di Chile pada tahun 2015 silam.
Dalam konferensi pers tersebut, Imam Nabil Jada, seorang duta besar Palestina untuk Chile mengutip pemalsuan protokol anti-semit yang terkenal sebagai bukti nyata perfusi Yahudi yang berusia 1 Abad.
Pada konferensi pers perdamaian di Chili, duta besar Palestina Imam Nabil Jada mengutip traktat anti-semit Tsar.
Protokol dari para tetua Sion itu membuktikan bahwa Zionis diciptakan untuk menyembunyikan rencana besar Yahudi untuk medominasi dunia.
Menutip Times of Israel, Imam Nabil mengatakan pada konferensi pers Perdamaian di Palestina dan Israel yang diadakan di Santiago, Chile.
Baca Juga: Manfaat Biji Ketumbar dan Jintan untuk Turunkan Berat Badan, Mau Coba?
Dia mengatakan, bahwa tidak ada orang Palestina yang mengakui keberadaan orang Yahudi.
"Sampai tahun 1896 ketika kelompok intelektual akademis, penasihat keuangan, mayoritas adalah orang Eropa non-Yahudi, memutuskan untuk membuat gerakan Zionis dengan alasan menciptakan tanah air untuk orang Yahudi," katanya.
"Meskipun kebenaran ini sebenarnya, adalah kenyataan untuk menutupi rencana besar Yahudi mendominasi kehidupan di planet ini," tambahnya.
Kemudian dia juga menunjukkan bukti tentang rencana besar Yahudi merujuk pada sebuah bukti kitab kuno.
"Menurut buku Protokol Para Tetua Sion yang diterbitkan tahun 1923, yang ditemukan oleh Lenin setelah kemenangan revolusi Bolshevik di Rusia berakhir, buku itu menyebutkan penghancuran moralitas agama-agama lain," katanya.
"Dalam buku itu menerangkan, rencana manipulasi semua peralatan keuangan, ekonomi dan industri di seluruh dunia," terangnya.
"Mereka juga membahas manipulasi kekuatan politik lokal dari semua negara yang berbeda," imbuhnya.
Iman Nabil Jada sendiri adalah seorang Beirut yang mewakili Otoritas Palestina, negara yang hingga kini berselisih dengan Isarel.
Pada saat Nabil Jada menyampaikan pidatonya dia menggunakan bahasa Spanyol, kemudian dipublikasikan oleh Institut Studi Antisemitisme dan Kebijakan Global.
Nabil Jada juga mengatakan bahwa orang Yahudi dikatakan sebagai orang yang berbeda.
"Tentang kebencian yang kita miliki pada orang Yahudi, kami Orang Palestina, tidak memiliki kebencian pada mereka, tapi kami tidak mengakui keberadaan orang Yahudi," katanya.
"Ini bukan analisis pribadi saya, karena seorang Profesor Israel dari Universitas Tel Aviv, Dr Shlomoo Sand, dalam bukunya The Invention of Jewish People, mengatakan bahwa bangsa Yahudi adalah penemuan buatan, karena agama tidak bisa menjadi ras."