Find Us On Social Media :

10 Jam Menahan Kencing hingga Payudara Perih karena Tunda Pompa ASI, Ini Cerita Menyayat Hati Para Petugas Medis yang Rawat Pasien Covid-19

By Khaerunisa, Rabu, 1 April 2020 | 16:10 WIB

Petugas medis melakukan simulasi penanganan kasus pasien suspect virus korona di RSUD Margono Soekarjo, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (3/2/2020).

Baca Juga: Hampir Capai 200.000 Kasus, Trump Keluarkan Dana Bantuan Sebanyak Rp35,5 Triliun untuk Atasi Virus Corona, Ini Gunanya

1. Dokter Debryna Dewi Harus Tahan Kencing 10 Jam

Debryna Dewi bekerja sebagai dokter di RS Wisma Atlet menceritakan kesulitan yang dihadapi melalui akun Intagramnya.

Pertama, kata Debryna, para dokter harus mengenakan APD hampir sepuluh jam. Alat pelindung diri (APD) bagi para petugas medis merupakan pertahanan utama dalam menangkal Covid-19.

Alat itu seperti masker, kacamata pelindung, pakaian pelindung tubuh, dan sarung tangan.

Selama bertugas, pakaian tersebut tidak boleh dilepas. Tenaga medis tidak boleh makan, minum, dan buang air.

Baca Juga: Banyak Digunakan Orang-orang Indonesia di Tengah Pelaksanaan WFH, Sri Mulyani 'Kejar' Pajak Aplikasi Video Conference

"Bagaimana kalau lapar, haus dan lainnya? Bagi yang sudah biasa puasa akan oke sih. Tapi untuk menahan pipis itu susah sih.

"Kalau saya sih mentalnya belum kuat untuk pakai popok. Jadi saya berusaha menahan sekuat mungkin,” kata Debryna, seperti dilansir BBC News Indonesia, Rabu (1/4/2020).

Ia melanjutkan, para petugas medis pun selalu waswas jika pakaian pelindung tubuh yang bolong.

“Ada keparnoan kalau ada bolong sedikit saja, parno gitu kan, jadi benar-benar keep checking ke teman. Jika ada yang sobek terus langsung diselotip. Itu sebenarnya agak ribet karena tiap kali lihat bolong langsung cari selotip dan pasang dulu,” ujarnya.