Drone Pendeteksi Orang Terinfeksi Virus Corona Dari Jarak Jauh
Semua ahli di seluruh dunia saat ini tampaknya sedang fokus untuk mencari cara mengurangi dan membasmi wabah virus corona.
Sesuai bidangnya masing-masing, ilmuwan mencari cara yang bisa membantu mengurangi penyebaran penyakit yang sudah menjadi pandemi berbahaya ini.
Maka para ahli membuat 'drone pandemi' untuk membantu membatasi penyebaran coronavirus.
Drone ini dilengkapi dengan sensor dan mata komputer, sehingga bisa memantau dan mendeteksi orang dengan kondisi pernapasan terindeksi.
Sistem dalam drone ini juga dapat mengidentifikasi orang-orang yang bersin dan batuk di kerumunan, kantor, bandara, kapal pesiar, panti jompo dan tempat-tempat lain, di mana kelompok orang terbiasa bekerja atau berkumpul.
Pembuatnya berharap bisa menyebarkan drone pintar ini dalam enam bulan dan di berbagai lokasi di mana diperlukan pendeteksian paling banyak, seperti dilansir dari DailyMail (27/3).
Drone pandemi ini sedang dikembangkan oleh University of South Australia (UniSA) dan pembuat drone Draganfly.
Kendaraan udara tak berawak (UAV) ini memiliki sensor dan teknologi penglihatan komputer yang dapat memonitor suhu, jantung dan laju pernapasan orang-orang dalam kerumunan, termasuk dengan mereka yang batuk dan bersin.
Para peneliti yang terlibat mengatakan, drone ini berhasil mengukur detak jantung dan laju pernapasan seseorang dengan akurasi tinggi dari jarak 5 hingga 11 meter.
KOMENTAR