Advertorial
Intisari-Online.com -Salah satu ciri khas pasukan darat Rusia ketika menyerbu musuh adalah mengerahkan pasukan infanteri dalam jumlah besar di belakang barisan tank.
Selain sebagai pelindung pasukan yang sedang bergerak maju, tank-tank Rusia juga berfungsi sebagai pendobrak benteng pertahanan lawan.
Jika benteng pertahanan lawan sudah bisa didobrak maka mengalirlah pasukan darat Rusia menggunakan kendaraan-kendaraan angkut personel, helikopter, dan kendaraan mekanis lainnya lainnya.
Pola serangan darat pasukan Rusia itu sangat dikenal baik oleh pasukan Ukraina karena dulu pernah menjadi satu negara di bawah bendera Uni Soviet.
Ukraina lepas dari Uni Soviet pada 1990-an tapi pada tahun 2014, negara ini terancam berperang melawan Rusia, setelah wilayah Crimea Ukraina diambil paksa oleh Rusia.
Pertempuran antara Rusia dan Ukraina memang pernah meletus tapi segera terhenti setelah pasukan NATO dan AS ikut campur.
Hingga saat ini baik pasukan Rusia maupun Ukraina yang didukung NATO dan AS sudah dalam posisi saling berhadapan.
Apalagi kedua kekuatan militer yang saling mengintai itu secara rutin menggelar latihan perang agar pasukannya selalu dalam kondisi siap tempur.
Ukraina sendiri berusaha memproduksi beragam senjata mulai dari rudal jelajah hingga peluncur granat yang sewaktu-waktu bisa digunakan bertempur melawan pasukan Rusia.
Untuk menghadapi gempuran pasukan darat Rusia, Ukraina bahkan sudah memproduksi drone-drone penggendong peluncur granat yang dinamai Drone Setan (Demon Drone).
Baca juga;Siap Tempur Lawan Rusia, Ukraina Siagakan Senjata Canggih yang Justru Pernah Diberikan Uni Soviet
Dalam peperangan nanti, drone-drone Setan yang diproduksi oleh pabrik senjata Ukraina, Matrix UAV, itu akan digunakan untuk menghajar pasukan darat Rusia yang berada di dalam kendaraan angkut personel, titik-titik perkubuan lawan, markas lawan, dan lainnya.
Drone Setan yang bisa dikendalikan dari jarak 10 km itu dan dimonitor melalui layar komputer.
Selain bisa menggendong peluncur granat juga bisa membawa senapan mesin ringan, bom seberat 5 kg, dan amunisi ke pasukan yang sedang bertempur.
Meski drone-drone setan Ukraina bisa dilumpuhkan menggunakan tembakan senapan mesin, jika dikerahkan dalam jumlah banyak, benda-benda yang bisa terbang tanpa suara itu diharapkan akan membuat pasukan darat Rusia kalang-kabut.