Find Us On Social Media :

Tak Cukup Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Hadapi Corona, Berjemur Jam 6 Pagi Juga Bikin Kulit Keriput, Ternyata Ini Jam Terbaik untuk Berjemur Menurut Pakar

By Ade S, Minggu, 22 Maret 2020 | 14:54 WIB

Tak Cukup Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Hadapi Corona, Berjemur Jam 6 Pagi Juga Bikin Kulit Keriput, Ternyata Ini Jam Terbaik untuk Berjemur Menurut Pakar

Intisari-Online.com - Selama ini kita menganggap bahwa sinar matahari mampu menjadi pembunuh dari penyakit yang ada di tubuh.

Selain itu, kita juga selama ini percaya bahwa jam terbaik untuk berjemur, demi mendapatkan manfaat dari sinar matahari tersebut adalah pukul 6 pagi.

Seiring dengan wabah corona, maka anjuran untuk berjemur pun bermunculan.

Namun, ternyata ada beberapa kekeliruan di masyarakat mengenai berjemur dan manfaat sinar matahari untuk tubuh.

Ya, sinar matahari merupakan sumber vitamin D alami yang baik untuk tubuh.

Paparan sinar matahari di waktu yang tepat dan dosis yang cukup, dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imun.

Berikut penjelasan bagaimana sinar matahari dapat memperkuat imun tubuh, waktu terbaik berjemur, dan paparan yang pas.

Jangan sampai keliru lagi.

Baca Juga: Disebut Trump Bisa Obati Virus Corona, Banyak Orang Pesan Obat Malaria Ini: Ini Efek Mematikan dari Klorokuin

Sinar matahari sumber alami vitamin untuk imun

Dokter sekaligus ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menyampaikan, selama ini ada anggapan sinar matahari dapat menangkal penyakit dengan cara mematikan virus.

Persepsi tersebut keliru. Sinar matahari bisa menangkal penyakit dengan cara memperkuat daya tahan tubuh.

"Panas sinar matahari bukan mematikan kayak merebus atau menggoreng virus. Tapi, orang dapat manfaat vitamin D dari berjemur," jelas Tan, ketika siaran langsung lewat Facebook-nya @Dr. Tan & Remanlay Institute, Sabtu (21/3/2020).

Menurut Tan, paparan radiasi ultraviolet-B (UVB) dari sinar matahari pas untuk penyerapan vitamin D3 (kolekalsiferol).

UVB yang mengandung pro-vitamin D3, saat bertemu kolesterol dalam tubuh, akan disintesis atau diubah menjadi vitamin D3.

"Vitamin D3 ini yang menjadi sumber kekebalan tubuh tubuh manusia," kata Tan.

Tan menyarankan Anda lebih baik berjemur daripada mengonsumsi suplemen vitamin D dosis tinggi sembarangan.

Baca Juga: Antisipasi Dampak Corona, Presiden Turki Erdogan Keluarkan Paket Ekonomi Senilai Rp250 Triliun, Untuk Apa Saja?

Konsumsi vitamin dosis tinggi secara berlebihan, terutama yang larut ke dalam lemak seperti vitamin D, dapat membahayakan kesehatan.

"Suplemen vitamin D yang dijual itu kita tidak tahu, apakah kandungan vitaminnya jenis D2 atau D3. Kalau pun ada kandungan vitamin D3 dan dosisnya berlebihan, bisa panjang urusannya buat kesehatan," kata dia.

 

Waktu terbaik untuk berjemur

Tan mengatakan, jam terbaik untuk mendapatkan UVB sinar matahari adalah pukul 10.00 pagi.

"Pukul enam pagi itu masih mengandung UVA. Efeknya bikin kulit keriput. UVB yang kita butuhkan. Keluarnya saat matahari sudah naik sedikit. Kira-kira pukul 10 pagi," kata dia.

Sementara untuk durasinya, Tan menyarankan agar paparan UVB yang bisa bikin kulit gelap antara 10 sampai 15 menit.

"Karena sudah panas, antara 10 sampai 15 menit bagi kulit yang berwarna sudah cukup. Kalau kulitnya terang, 20 menit sudah cukup," ujar dia.

Pendapat Dokter Tan senada dengan studi yang dikerjakan Perhimpunan Geriatri Medik Indonesia (Pergami) pada 2019.

Baca Juga: Sebelum Dinyatakan Positif Virus Corona, Andrea Dian Didiagnosis Demam Berdarah: Ini Perbedaan Gejala Demam Berdarah dan Virus Corona

Menurut Ketua Pergami Prof. dr. Siti Setiati, SpPD-KGER, sinar matahari yang mengandung UVB ada di jam 09.00 sampai jam 15.00.

Untuk waktu berjemur, kebutuhannya perlu disesuaikan dengan terik paparan sinar matahari.

"Kalau jam 09.00, cukup (paparan) 15 menit, jam 11 cukup 5 menit, makin siang (makin panas) makin sedikit kebutuhannya. Dan ini cukup tiga kali seminggu," jelas Siti, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com (5/7/2019).

Simpulan tersebut diperoleh Siti setelah mengamati 74 perempuan berusia 60-90 tahun yang tinggal di panti wreda di Jakarta dan Bekasi.

Menurut Siti, bagi perempuan lansia, manfaat vitamin D saat berjemur di bawah sinar matahari dengan dosis dan jam yang pas yakni mencegah osteoporosis, osteomalasia, kelemahan otot, serta fraktur osteoporotik.

Cara berjemur yang pas

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari berjemur pagi, Anda perlu mengoptimalkan paparan sinar matahari ke tubuh.

Tan menyarankan agar area tubuh yang terpapar sinar matahari bisa seluas mungkin, terutama bisa menjangkau bagian punggung.

Baca Juga: Berbatasan Langsung dengan China, Bagaimana Cara Rusia Meredam Penyebaran Corona hingga hanya Miliki Sedikit Kasus?

"Untuk teman-teman yang pakai pakaian tertutup, ini penting. Jika ingin berjemur matahari tapi sungkan, cari spot aman di rumah yang paling panas," kata dia.

Setelah itu, Anda disarankan untuk berjemur dengan memunggungi matahari agar penyerapannya optimal, tapi tidak merusak wajah.

"Kita punggungi matahari. Agar, muka tidak muncul bintik-bintik hitam. Sebentar saja. Bisa disambi main HP atau dengerin musik," ujar dia.

Menurut Tan, dengan porsi yang tidak berlebihan dan jam yang pas, Anda tak perlu takut pada kanker kulit.

"Ras kulit berwarna punya keuntungan kulit terlindungi melanoid. Rugi, jika tinggal di bawah khatulistiwa tapi tidak pernah berjemur," kata dia.

 

(Mahardini Nur Afifah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berjemur Jam 10 Siang untuk Jaga Daya Tahan Tubuh".