Find Us On Social Media :

Jadikan Darah Korban untuk Campuran Kue Sementara Dagingnya Dijadikan Sabun, Inilah Leonarda Cianciulli Pembunuh Sadis dari Italia

By Tatik Ariyani, Minggu, 1 Maret 2020 | 12:43 WIB

Leonarda Cianciulli

Faustina Setti adalah wanita setengah baya yang belum menikah dan ia sedang mencari seorang suami.

Selama kunjungannya, Cianciulli mengatakan kepadanya bahwa ada pasangan yang cocok untuknya di Pola (Kroasia modern) tetapi Cianciulli menyuruhnya untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang hal itu.

Setti juga disuruh untuk menulis surat dan kartu pos yang dapat dikirim kepada kerabat dan temannya setelah dirinya sampai di Pola.

Pada hari keberangkatannya, Setti datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Cianciulli. Cianciulli memberikan minuman anggur yang membuat Setti pingsan. Tak lama, ia langsung membunuhnya dengan kapak, menarik tubuhnya ke dalam lemari, dan memotongnya menjadi sembilan bagian. Cianciulli juga mengumpulkan darahnya ke sebuah baskom.

Setelah ditangkap, Cianciulli mengatakan kepada pihak berwenang mengenai sisa-sisa tubuh Setti. Ia mengatakan bahwa dia memasukan potongan tubuh ke dalam panci, menambahkan tujuh kilo kaustik, dan mengaduknya sampai campuran tersebut berubah menjadi bubur yang kental dan gelap.

Baca Juga: Mengaku Tak Berani Menginstall TikTok di Ponselnya karena Punya Fitur Mengerikan Ini, Bos Reddit: TikTok Parasit dan Aplikasi Mata-mata

Kemudian, ia menuangkan ke beberapa ember dan membuangnya ke tangki septik terdekat.

Darah yang berada di baskom dibiarkannya hingga mengental sebelum di campurkan dengan tepung, gula, coklat, susu, telur, dan margarin untuk membuat kue. Hasil kuenya ia berikan kepada orang-orang dan sisanya dimakan oleh Giuseppe dan dirinya sendiri.

Menurut beberapa sumber, Cianciulli menerima uang dari Setti sebagai hasil bayaran untuk layanannya sekitar 30 ribu lira.

Korban kedua adalah Francesca Soavi, wanita paruh baya yang dijanjikan untuk mendapatkan prospek yang lebih baik daripada saat itu.

Cianciulli memberitahunya bahwa dia telah menemukan pekerjaan di salah satu sekolah khusus anak perempuan di Piacenza (saat ini Italia utara). Cianciulli juga meminta Soavi untuk menulis surat kepada temannya dan mengatakan untuk tidak memberitahukan kepergiannya kepada siapapun.

Soavi kemudian datang menemui Cianciulli untuk terakhir kalinya sebelum keberangkatannya. Sama seperti Setti, Cianciulli memberinya minuman anggur yang membuat Soavi pingsan. Setelah itu, ia dibunuh dengan kapak. Pembunuhan tersebut dikatakan terjadi pada 5 September 1940.

Virginia Cacioppo menjadi korban terakhir pembunuhan yang dilakukan Cianciulli. Cacioppo adalah mantan penyanyi soprano. Cianciulli memberitahunya tentang adanya lowongan pekerjaan di Florence sebagai sekretaris untuk seorang impresario.

Sama seperti yang dikatakan kepada dua wanita lainnya, Cacioppo diperintahkan untuk tidak memberi tahu kepada siapapun tentang kepergianya.

Baca Juga: Mengerikan, 51 Binatang Termasuk Anjing, Kucing, dan Kuda Dibiarkan Kelaparan Sampai Mati di Sebuah Rumah Ini, Mereka Ditemukan Tertutup Muntahan dan Kotoran serta Dikelilingi Bangkai-bangkai Lainnya

Pada 30 September 1940, Cacioppo datang untuk mengucapkan selamat tinggal pada Cianciulli. Cianciulli kemudian menjelaskan apa yang terjadi selanjutnya di mana ia menggunakan daging Cacioppo dan mengubahnya menjadi sabun.

Pembunuhan ini terungkap setelah saudara ipar Cacioppo curiga atas hilangnya Cacioppo secara tiba-tiba.

Dia kemudian melaporkan kepada pihak berwenang setelah mengetahui bahwa Cacioppo terakhir kali terlihat memasuki rumah Cianciulli. Cianciulli pun kemudian ditangkap.

Pada awalnya, ia bersikeras membantah telah membunuh siapa pun. Namun, setelah Giuseppe diduga terlibat dalam pembunuhan Cacioppo, ia akhirnya mengakuinya.

Tidak hanya itu, Cianciulli juga diperintahkan untuk menghabiskan tiga tahunnya di rumah sakit jiwa.

Pada 15 Oktober 1970, pada usia 76 tahun, Cianciulli meninggal di rumah tahanan wanita di Pozzuoli akibat menderita pitam otak dalam waktu yang lama.

Beberapa barang yang digunakannya saat membunuh seperti kapak dan baskom, ditampilkan di Museum Kriminologi di Roma.

(Nesa Alicia)

Artikel ini sudah tayang di NationalGeographic.Co.Id dengan judul "Leonarda Cianciulli, Pembunuh yang Gunakan Darah Korbannya untuk Membuat Kue".