Find Us On Social Media :

Layaknya Selametan Makan Daging Anjing Bersama, 25 Orang Justru Harus Dilarikan ke Puskesmas, Ini Bahayanya Konsumsi Daging Anjing

By Maymunah Nasution, Minggu, 23 Februari 2020 | 06:00 WIB

Daging-daging anjing dijual di pasar Tomohon.

Intisari-online.com - Sebanyak 25 warga Nagori Hutahurung, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, harus dilarikan ke Puskesmas terdekat.

Para warga tersebut mengalami muntah-muntah setelah memakan daging anjing yang dibagikan oleh warga.

Ketika dihubungi, Kapolsek Balata AKP Jagani Sijabat mengatakan, kejadian ini terjadi pada Rabu (19/2/2020), saat seorang warga menyajikan daging anjing dalam acara makan bersama di rumahnya.

"Sudah kebiasaan lah sama masyarakat di kampung itu, kumpul-kumpul sambil makan daging anjing yang dibelinya bersama, dimasak sama-sama, dimakan sama-sama," kata Jagani dilansir dari Kompas.com, Sabtu (22/2/2020).

Baca Juga: Ditangkap karena Curi Kotak Amal Masjid, Bocah 15 tahun Ini Malah Membuat Warga Sedih Usai Mendengar Alasannya Mencuri, Begini Nasibnya Sekarang

Setelah acara selesai, beberapa warga mulai mengeluh mual, muntah dan buang air.

Setelah itu, ada warga lainnya yang mengetahui bahwa yang mengalami mual, muntah dan mencret tidak hanya satu orang.

Warga tersebut kemudian berinisiatif membawa yang sakit tersebut ke puskesmas terdekat.

"Rabu malam mereka makan daging anjing, baru besoknya sakit-sakit. Lalu hari Jumat dibawa ke Puskesmas. Ada sekitar 25 atau 27 orang yang keracunan setelah makan daging anjing," kata Jagani.

Baca Juga: Dibanggakan Jokowi Sebagai RUU Sapu Jagat, Nyatanya Omnibus Law Malah Ditinggalkan Banyak Negara, Alasannya Bikin Sistem Demokrasi Kita Dipertanyakan

Hingga Jumat malam, ada 18 orang yang masih dirawat.

"Sebagian sudah sehat. Jadi sudah pulang ke rumahnya masing-masing," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Simalungun Lidya Saragih mengatakan, jumlah warga yang keracunan dan mendapat perawatan di Puskesmas sebanyak 28 orang.

Hingga hari ini, di puskesmas kecamatan kini tinggal 2 atau 3 orang yang masih dalam perawatan medis di Puskesmas.

Baca Juga: Dikira Hanya Kutil Ternyata Kanker Kulit, Wanita yang Punya Kebiasaan Berjemur Ini Terpaksa Amputasi Telinganya dan Mengalami Tunarungu, Lalu Bagaimana Cara Berjemur yang Aman?

"Tapi kalau penyebab pastinya apa, belum tahu. Bisa jadi belum matang, bumbunya, atau apa, banyak faktor lah. Saran kita, tetap konsumsi makanan sehat, mulai dari pembersihan, pemasakan, bumbu harus diperhatikan," kata Lidya. (Dewantoro)

Efek Konsumsi Daging Anjing

Anjing bukan binatang yang dikonsumsi.

Bahkan hal tersebut juga telah diatur dalam perundang-undangan, yakni Undang-undang No 18 tahun 2012 tentang Pangan.

Baca Juga: Heran Mengapa Boba dan Teman-teman Minuman Manisnya Akan Dikenai Cukai? Tilik Kembali Data Penderita Diabetes di Indonesia yang Buat BPJS Kian Merugi Ini

Perlu diketahui mengonsumsi daging anjing juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Berikut 3 efek negatif mengonsumsi daging anjing:

1. Rabies

Salah satu bahaya terbesar mengonsumsi daging anjing adalah penyebaran rabies dari hewan ke manusia.

Baca Juga: Berkaca dari Susur Sungai SMPN 1 Turi, Begini Pertolongan Pertama pada Korban Tenggelam

Di Filipina, sekitar 10.000 anjing dan 300 orang terbunuh oleh rabies setiap tahun.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan vaksinasi anjing secara massal untuk mencegah penyebaran rabies.

Namun, perdagangan daging anjing yang telah melintasi perbatasan internasional membuat pencegahan rabies sangat sulit.

Kita bisa saja terinfeksi rabies selama proses penyembelihan dan menyebarkan penyakit dari anjing ke manusia lainnya.

Baca Juga: Kasus Siswa Hanyut Saat Susur Sungai, Walau Jago Berenang Bukan Berarti Terhindar dari Risiko Tenggelam, Ini Alasannya

Pada 2008, 20 persen anjing di rumah jagal di Hoai Duc, Vietnam ditemukan menderita rabies.

Tahun sebelumnya, Vietnam menderita wabah rabies dengan sekitar 30 persen kematian disebabkan oleh pembantaian anjing untuk daging.

2. Infeksi parasit

Mengonsumsi daging anjing diketahui bisa meningkatkan risiko infeksi parasit seperti E.Coli dan Salmonella.

Baca Juga: 'Bilangnya Hanya 20 Saja, Enggak Pakai Ribu', Beginilah Modus Ojek Pangkalan Kelabui Penumpang di Terminal Kalideres hingga Sempat Ada 3 Penumpang Kena Ongkos Rp450.000

Daging anjing juga bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri seperti antraks, brucellosis, hepatitis, dan leptospirosis.

Infeksi bakteri tersebut dapat menyebar melalui daging ke manusia.

Bakteri penyebab kolera juga mudah disebarkan dan berkembang melalui proses transportasi massal dan pembantaian anjing untuk dikonsumsi.

Setelah wabah besar-besaran kolera di Vietnam, perwakilan WHO Jean-Marc Olive, memeringatkan bahwa mengonsumsi daging anjing dapat meningkatkan risiko teinfeksi bakteri hingga 20 kali lipat.

Baca Juga: Penduduk sampai Histeris Saksikan Hewan-hewan di China Dibunuh Petugas Secara Tak Manusiawi Demi Cegah Penyebaran Virus Corona, Fakta dari WHO Justru Bikin Kebijakan 'Bunuh Hewan' Tampak Konyol

3. Trikinosis

Banyak anjing bersentuhan dengan tikus dan kotoran yang dapat menyebabkan mereka menelan larva parasit trikinosis.

Trikinosis adalah parasit zoonosis yang dapat dengan mudah ditularkan dari anjing ke manusia melalui konsumsi daging yang terinfeksi.

Setelah parasit ini berada di tubuh manusia, mereka dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah yang menyebabkan pendarahan di dasar kuku dan mata, di samping kelemahan otot yang parah.

Baca Juga: Gusi Anda Berdarah? Jangan Dianggap Sepele, Bisa Jadi Itu Tanda Penyakit Mematikan Ini

Jika tidak diobati, trikinosis bisa berakibat fatal. (Ariska Puspita Anggraini)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Usai Makan Daging Anjing, 25 Orang Dilarikan ke Puskesmas" dan "3 Efek Samping Mengonsumsi Daging Anjing"