Find Us On Social Media :

Layaknya Selametan Makan Daging Anjing Bersama, 25 Orang Justru Harus Dilarikan ke Puskesmas, Ini Bahayanya Konsumsi Daging Anjing

By Maymunah Nasution, Minggu, 23 Februari 2020 | 06:00 WIB

Daging-daging anjing dijual di pasar Tomohon.

Pada 2008, 20 persen anjing di rumah jagal di Hoai Duc, Vietnam ditemukan menderita rabies.

Tahun sebelumnya, Vietnam menderita wabah rabies dengan sekitar 30 persen kematian disebabkan oleh pembantaian anjing untuk daging.

2. Infeksi parasit

Mengonsumsi daging anjing diketahui bisa meningkatkan risiko infeksi parasit seperti E.Coli dan Salmonella.

Baca Juga: 'Bilangnya Hanya 20 Saja, Enggak Pakai Ribu', Beginilah Modus Ojek Pangkalan Kelabui Penumpang di Terminal Kalideres hingga Sempat Ada 3 Penumpang Kena Ongkos Rp450.000

Daging anjing juga bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri seperti antraks, brucellosis, hepatitis, dan leptospirosis.

Infeksi bakteri tersebut dapat menyebar melalui daging ke manusia.

Bakteri penyebab kolera juga mudah disebarkan dan berkembang melalui proses transportasi massal dan pembantaian anjing untuk dikonsumsi.

Setelah wabah besar-besaran kolera di Vietnam, perwakilan WHO Jean-Marc Olive, memeringatkan bahwa mengonsumsi daging anjing dapat meningkatkan risiko teinfeksi bakteri hingga 20 kali lipat.

Baca Juga: Penduduk sampai Histeris Saksikan Hewan-hewan di China Dibunuh Petugas Secara Tak Manusiawi Demi Cegah Penyebaran Virus Corona, Fakta dari WHO Justru Bikin Kebijakan 'Bunuh Hewan' Tampak Konyol