Find Us On Social Media :

Ini Rupanya yang Jadi Latar Belakang Pertikaian Arab–Israel, Salah Satunya Campur Tangan Inggris

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 11 April 2018 | 16:30 WIB

Tetapi dalam kongres kaum Zionis pertama di Basel, Swiss tahun 1897, mereka telah menetapkan Palestina sebagai pilihannya.

Ada yang beranggapan, bahwa pengertian nation bagi umat Yahudi sekarang ini sesungguhnya telah kabur. Begitu juga sulit untuk menyebut umat Yahudi itu sebagai volk atau ras, karena pada mereka tak kedapatan lagi keseragaman watak dan ciri-ciri jasmani.

Hal ini diakui pula oleh seorang sosiolog Yahudi terkenal, George Friedman. Pada garis besarnya sekarang ini ada dua macam orang Yahudi. Orang Yahudi Eropah, berkulit putih, tingkat hidupnya sudah tinggi dan maju, dan dalam segala hal merasa dirinya lebih, dan orang Yahudi dari Afrika dan Asia yang berkulit berwarna, umumnya terbelakang dan miskin.

Orang Yahudi-Eropah itulah yang kini mendominir dan berkuasa di negara Israel. Di luar kedua golongan itu, masih ada lagi orang Yahudi kaum proselit. Yaitu mereka yang sebenarnya bukan orang Yahudi, tetapi kemudian meng-Yahudikan diri karena mereka memeluk agama Yahudi.

Mereka ini banyak terdapat di Asia, Afrika dan di Eropah Timur (Ukraina, Polandia).

Dengan pengertian nation yang kabur itulah kini kaum Zionis dengan dalih sejarah keturunan Yakub, menuntut Palestina sebagai tanah air mereka. Tanpa mereka memikirkan hak bangsa lain, bangsa Arab Palestina yang telah menjadi penduduk pribuminya.

Gara-gara politik Inggris di Timur Tengah

Waktu Perang Dunia I pecah (1914-1918), di front Timur Tengah, Inggris harus menghadapi kekuatan Turki sebagai lawan utama. Untuk itu Inggris  lalu mendekati rakyat Arab di daerah tersebut, untuk diajak bersama-sama melawan Turki.

Dengan janji manis kalau Inggris menang, bangsa Arab akan dibebaskan dari penjajahan Turki dan diberi kemerdekaan. Tetapi sementara itu, tanpa setahu pihak Arab, Inggrispun telah mendekati pula kaum Zionis Yahudi, yang pada saat itu pada umumnya lebih cenderung pro Jerman.

BACA JUGA: Anwar Sadat yang Dipuja, Dibenci, dan Dibunuh Tentaranya Sendiri

Terutama orang-orang Yahudi di Amerika Serikat dikhawatirkan akan melambatkan bantuan perang A.S kepada Inggris. Sedang orang-orang Yahudi di Rusia yang berpengaruh besar dalam Partai Komunis (Bolsyevik) dikhawatirkan akan bisa mendorong Rusia berdamai sepihak dengan Jerman.

Karena itu ketika kaum Zionis melalui Baron de Rotschild, jutawan Yahudi, berkirim surat kepada Menlu Inggris Balfour, yang berisi permohonan agar Inggris menyatakan simpatinya kepada Zionisme, maka serta-merta pada tanggal 2 Nopember 1917, Balfour telah menjawaibnya.