Find Us On Social Media :

Ini Rupanya yang Jadi Latar Belakang Pertikaian Arab–Israel, Salah Satunya Campur Tangan Inggris

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 11 April 2018 | 16:30 WIB

Intisari-Online.com – Masalah Palestina atau sengketa Arab-Israel tentang tanah Palestina telah lebih dari setengah abad memenuhi halaman sejarah Timur Tengah.

Bangsa Yahudi sebagai bangsa pendatang baru, karena alasan-alasan historis dan religius, telah mengklaim Palestina sebagai tanah airnya.

Sedang penduduk Arab-Palestina yang sejak berabad-abad mendiami negeri itu mempertahankannya sebagai tanah airnya pula.

Masalah Palestina itu bertambah ruwet lagi dengan campur tangannya negara-negara besar yang melibatkan kepentingannya dengan persoalan tersebut.

Agar bisa memahami masalah Palestina ini lebih jelas, perlu kita sekarang selintas pandang membalik-balik lembaran sejarah negeri itu, terutama pada masa-masa sekitar seabad yang lalu.

Sejarah kuno Israel

Menurut kisah kitaib-kitab suci umat Yahudi, Kristen maupun Islam, bangsa Arab dan Yahudi itu sesungguhnya adalah sama-sama keturunan Nabi Ibrahim, seorang Nabi yang mereka muliakan bersama.

BACA JUGA: Perang Arab-Israel, Perang Berkepanjangan yang Tak akan Berhenti Sebelum Warga Palestina Merdeka

Dari putera Nabi Ibrahim tertua bernama Nabi Ismail, berkembanglah kemudian keturunannya menjadi bangsa Arab yang sejak semula menetap di daerah Jasirah Arabia. Sedang dari putera kediia bernama Nabi Ishak, turun ke Nabi Yakub, berkembanglah kemudian keturunannya menjadi bangsa Israel atau bangsa Yahudi.

Sejarah bangsa Israel di Palestina, telah dimulai kira-kira sejak abad 14 Sebelum Masehi (SM). Kerajaan Israel yang pertama berkembang di zaman pemerintahan raja Daud, yang membangun kota benteng di atas bukit Zion, yang kemudian dikenal sebagai kota Yerusalem.

Kerajaan Israel mencapai puncak kejayaannya di zaman pemerintahan raja Sulaiman (975 — 935 SM), putera Daud. Di zaman inilah didirikan bangunan suci yang megah di Yerusalem, disebut Baitullah atau Heikal Sulaiman, yang kemegahannya selalu dikenang oleh bangsa Yahudi sepanjang zaman.

Sepeninggal Sulaiman kerajaan Israel cepat mundur karena perpecahan, sehingga sejak abad 8 SM, bangsa Israel berturut-turut dan berganti-ganti dijajah oleh bangsa Assyria, Babilonia, Persia, Yunani, dan terakhir bangsa Romawi.

Ketika pada tahun 586 SM bangsa Babilonia menyerang Israel, kota Yerusalem dan bangunan Baitullah telah dihancurkannya dan ribuan orang Israel dibuang ke Babilonia sebagai budak.