Find Us On Social Media :

Cara Ekstrem Para Wanita Pejuang Anti-ISIS Rayakan Kelulusan dari Kamp Pelatihan, Gigit Hewan Liar Ini Hidup-hidup dengan Gigi-gigi Mereka Tunjukkan Keganasan

By Khaerunisa, Jumat, 14 Februari 2020 | 10:56 WIB

(ilustrasi) Pasukan Peshmerga wanita

Intisari-Online.com - Diantara para pejuang anti-ISIS, pasukan wanita peshmerga menjadi salah satu andalan militer Kurdi.

Baru-baru ini sebuah gambar luar biasa menunjukkan anggota pasukan wanita itu tengah menunjukkan aksi ekstrem.

Dengan gigi mereka, para wanita itu menggigit hewan liar hidup-hidup menunjukkan keganasan.

Melansir Thesun.co.uk (13/2/2020), Cara ekstrem tersebut dilakukan dalam rangka merayakan kelulusan dari sekolah tempur.

Baca Juga: Pernah Terbujuk Janji Manis ISIS, Wanita eks ISIS Ini Bikin Pengakuan Mengejutkan Selama Jadi Anggota: 'Perempuan Hanyalah Sebagai Pabrik Anak Saja'

Mereka lulus pada 13 Februari 2020 di dekat kota Soran Irak-Kurdi, 60 mil timur laun ibukota Kurdi, Erbil.

Selama upacara, para wanita itu menenggelamkan gigi-gigi mereka pada ular dan kelinci hidup, serta mengalahkan rekan-rekan pria mereka dalam pertempuran.

Tampak dalam foto, seorang wanita dengan rambut tergerai mengigit dengan berani seekor ular, sementara kedua tangannya memegang erat hewan liar itu.

Wanita lain dengan rambut diikat juga tampak menggigit bagian tubuh seekor kelinci berwana abu-abu hingga tak berdaya.

Baca Juga: Pernah Menyamar Jadi Orang Gila yang Tinggal di Rumah Sakit Jiwa, Siapa Sangka Wanita Ini Jadi Pengusaha Sukses Sebelum Usia 40 Tahun

Keberadaan wanita-wanita cantik namun gagah perkasa itu memang menjadi bagian penting dari pasukan peshmerga Kurdi.

Peshmerga Kurdi terkenal menggunakan pejuang wanita di garis depan.

Salah satu prestasi terbesar pasukan wanita ini adalah ketika mereka menahan serangan ISIS di kota Kobane, dan merebut kembali Bendungan Mosul yang strategis dan penting segera setelah jatuh ke militan.

Bukan hanya memiliki kekuatan yang mumpuni hingga prestasi, pasukan ini juga konon ditakuti ISIS, kenapa?

Baca Juga: Kenali Gejala HIV pada Kulit, Termasuk Salah Satunya Mulut yang Seperti Berbulu

Alasannya karena ISIS berpikir jika mereka dibunuh oleh seorang wanita, maka mereka akan kehilangan tempatnya di surga.

Peshmerga sendiri pertama kali menjadi pemain kunci dalam perang darat melawan ISIS pada agustus 2014.

Saat itu pasukan ekstremis Sunni menyerang wilayah mereka.

Baca Juga: Hipertensi Kini Mengintai Anak Muda, Ketahui Cara Menanganinya, Salah Satunya dengan Memaksimalkan Manfaat Labu Siam untuk Hipertensi

Kemudian pada awal 2015, pasukan Kurdi yang didukung oleh serangan koalisi pimpinan-AS menggulingkan IS dari Kobane di perbatasan Turki setelah lebih dari empat bulan pertempuran.

Pada 2016, Pasukan Demokrat Suriah (SDF), aliansi pejuang Kurdi dan Arab, merebut kota Manbij dari ISIS.

Dan pada tahun 2017, mereka menyerbu ibukota Suriah ISIS 'de facto, Raqqa.

Baca Juga: Kini Kembali Meletus dengan Skala Kecil, Inilah Riwayat Letusan Gunung Merapi Sejak Tahun 1872, Pernah Berlangsung 120 Jam Tanpa Jeda hingga Memakan Ratusan Korban Jiwa

Terbentuknya Peshmerga: Berawal dari Penderitaan Korban Perang

Suku Kurdi yang hidup di perbatasan Irak-Turki sudah lama menjadi korban perang.

Semasa Irak dipimpin oleh mendiang Presiden Saddam Hussein, suku Kurdi kerap jadi sasaran operasi militer karena menginginkan negara merdeka.

Sebaliknya oleh militer Turki, pemukiman suku Kurdi juga kerap diserang karena banyak warga Kurdi yang melintasi perbatasan dan membangun pemukiman.

Ketika militan ISIS pada tahun 2014 mulai menunjukkan pengaruhnya di kawasan Suriah dan Irak, suku Kurdi juga menjadi sasaran serangan mengingat keyakinan agamanya dianggap dianggap berbeda.

Atas serangan-serangan militer yang selama ini dialaminya, suku Kurdi pun membentuk pasukan gerilya yang dinamakan Peshmerga untuk melakukan perlawanan dan anggotanya terdiri dari pria serta wanita yang umumnya cantik-cantik.

Baca Juga: Pesinetron Tukang Bubur Naik Haji Meninggal Mendadak Saat Syuting Acara Siaran Langsung di Televisi, Pesan Terakhirnya Buat Trenyuh Orang - Orang

Pasukan gerilya Peshmerga supaya profesional dibentuk seperti pasukan reguler dan memiliki satuan-satuan serta komando yang terstruktur dengan baik.

Mereka juga memiliki pangkat dan seragam seperti pasukan reguler lainnya serta sistem pelatihan yang baik.

Dalam pelatihan militer yang dibantu oleh militer AS, porsi latihan tempur untuk prajurit pria dan wanita tidak dibedakan.

Para pasukan wanita Peshmerga yang umumnya terlatih baik bahkan menjadi ujung tombak yang utama di garis depan pertempuran untuk melawan militan ISIS.

Hingga saat ini pasukan Peshmerga wanita setidaknya telah berjumlah 1.700 orang dan semuanya memiliki pengalaman tempur yang cukup.

Baca Juga: Tiap 16 Hari, Bumi Terima Sinyal Aneh dari Luar Angkasa, Ini yang Dikatakan Ilmuwan

Sebagai pasukan tempur yang sewaktu-waktu bisa gugur di medan perang para petarung Peshmerga wanita sampai memiliki prinsip ‘’kapan pun selalu siap menghadapi kematian’’.

Motivasi tempur mereka adalah melindungi keluarga besar suku Kurdi dan tetap setia kepada negara Irak.

Kehadiran militan ISIS sebenarnya memberikan '’keuntungan’' karena pasukan Peshmerga makin bersatu dengan pasukan pemerintah Irak untuk menghancurkan ISIS.

Selain itu para pasukan Peshmerga wanita juga makin terasah kemampuan tempurnya berkat pertarungan selama nyaris tiga tahun melawan ISIS.

Perjuangan para petarung Peshmerga wanita bahkan menarik simpati sehingga banyak wanita dari negara-negara Eropa diam-diam begabung untuk menjadi pasukan tempur Peshmerga.

Baca Juga: Kini Kembali Meletus dengan Skala Kecil, Inilah Riwayat Letusan Gunung Merapi Sejak Tahun 1872, Pernah Berlangsung 120 Jam Tanpa Jeda hingga Memakan Ratusan Korban Jiwa