Ruja Ignatova, Kisah Ratu Kripto yang Berhasil Menggondol Rp62 Triliun Setelah 'Menipu Dunia', Lalu Kemudian Menghilang

Ade S

Penulis

Ini kisah ratu mata uang kripto yang berhasil menggondol 62 triliun rupiah setelah berkeliling dunia dan menipu, kemudian menghilang

Intisari-online.com -Tiga tahun yang lalu sebuah penipuan bertaraf dunia telah dimulai dan kita semua mungkin tidak menyadarinya.

Dr Ruja Ignatova (36) seorang wanita pebisnis asal Bulgaria memulai seminarnya di berbagai tempat untuk memperkenalkan 'pesaing' baru untuk Bitcoin.

Mengenakan gaun pesta, anting-anting mewah dan lipstik merah meronanya, dia mengatakan OneCoin akan mengalahkan Bitcoin dan menjadi mata uang kripto terbesar di dunia.

Baca Juga: Vaginismus, Kondisi Saat Wanita Kesakitan Saat Berhubungan Badan: Begini Cara Menanganinya Menurut Dokter

Mata uang kripto, layaknya Bitcoin, telah mencapai keuntungan fantastis dengan satu koinnya hanya bernilai berapa sen hingga pertengahan 2016 telah mencapai nilai yang sangat menguntungkan investor.

Banyak orang mulai berharap ikut bermain dengan mata uang kripto, sehingga ide ini kini menjadi mainstream.

Di tahun 2016, Ruja yang tampil di panggung Wembley Arena, mengatakan produknya yaitu OneCoin, akan dengan cepat mengalahkan Bitcoin.

Semenjak saat itu di seluruh dunia banyak orang mulai menjadi investor dan menabung ke OneCoin.

Baca Juga: Supir Bus yang 72 Jam Tidak Tidur Ini Menghantarkan Para Penumpangnya Menuju Pengalaman Mengerikan, Namun Sikapnya Justru Seperti Ini

Masyarakat Inggris sudah menghabiskan hampir 4,6 triliun rupiah dalam enam bulan pertama ke OneCoin, dengan 31 milyar rupiah masuk setiap minggunya dan tingkat investasi masih akan meningkat setelah pidato Ruja di Wembley Arena. Lebih dari 62 triliun rupiah telah masuk dari Agustus 2014 sampai Maret 2017 dari berbagai negara: Pakistan sampai Brazil, Hong Kong sampai Norwegia, Kanada hingga Yaman, bahkan juga Palestina.

Mata uang kripto, layaknya Bitcoin, terkenal dan sukses karena mata uang ini tidak dapat ditiru dan transaksi pengirimannya sangat aman bahkan tidak ada pihak manapun yang dapat mengubah nominal transaksi.

Agar mata uang ini berhasil, diperlukan algoritma matematika yang sangat canggih bernama blockchain yang secara kasar seperti rantai tapi terenkripsi dengan baik dan tidak dapat diubah-ubah dengan mudah.

Menariknya, menurut pengakuan seorang ahli blockchain bernama Bjorn Bjercke, di Oktober 2016 dia menerima panggilan kerja misterius dari sebuah start-up mata uang kripto dari Bulgaria.

Baca Juga: Seorang Wanita Ditangkap dan Dipenjara 1 Tahun Karena 'Rajin Menabung', Ternyata Caranya Menabung Tak Sembarangan dan Menggunakan Trik Khusus Ini

Start-up tersebut mencari kepala petugas teknis dan Bjercke ditawari insentif yang fantastis: apartemen dan mobil dan gaji per tahun sebesar 4,5 milyar per tahunnya.

Dilansir dari bbc.com, Bjercke mengatakan "aku berpikir, apa pekerjaan untuk uang sebesar ini? mereka memerlukanku untuk melakukan apa?"

"Mereka menjawab, 'mereka perlu blockchain karena masih belum ada blockchain untuk perusahan mereka.'"

"Aku pun bertanya lagi, bukankah perusahaan mereka perusahaan mata uang kripto?"

Baca Juga: Kerlap-kerlip Indah, NASA Bongkar Citra Satelit Pulau Terpadat di Dunia, Jawa, pada Malam Hari, Seperti Apa Keindahannya?

Agen perekrut tersebut menjawab memang benar dan memang benar lagi jika mereka belum memiliki blockchain. Bjercke kemudian bertanya apa nama perusahaan tersebut.

"OneCoin."

Bukti lain jika OneCoin telah melakukan penipuan secara masif adalah cerita dari Jen McAdam yang diundang temannya untuk mengikuti seminar online dari OneCoin.

Dengan cepat, Jen tertarik dengan OneCoin terlebih saat webinar tersebut menceritakan latar belakang Ruja: Universitas Oxford, gelar PhD dari Konstanz, kerjasama konsultasi dari Perusahaan McKinsey dan saat itulah Jane terpesona dengan kekuatan wanita yang terpancar dari Dr Ruja.

Baca Juga: Bocah 10 Tahun Hidup Sebatang Kara dan Tak Mau Diadopsi, Dia Memilih Bertahan Hidup dengan Mengandalkan Alam Seperti Ini

Dengan cepat pula, dia menginvestasikan uangnya beserta uang keluarga dan teman-temannya dengan angka mencapai total 4,1 milyar rupiah.

Akhir tahun, Jen dihunungi oleh orang asing di internet yang mengaku telah mempelajari OneCoin dengan baik dan ingin memberitahu orang-orang yang telah menginvestasikan uang mereka.

Orang asing tersebut, bernama Timothy Curry, sudah memahami jika OneCoin adalah penipuan dan memberi berbagai bukti kepada Jen, termasuk mengenalkannya kepada Bjorn Bjercke, yang mengatakan jika OneCoin tidak memiliki blockchain sehingga secara logika tidak mungkin dapat beroperasi dan berfungsi.

Jen membutuhkan banyak waktu untuk memproses semuanya tetapi kemudian dia menyusun pertanyaan-pertanyaan dan mulai sadar jika memang ternyata tidak ada blockchain untuk OneCoin berfungsi.

Baca Juga: Ajak Seorang Gelandangan ke Sebuah Kafe, Wanita ini Menerima Secarik Surat dari Gelandangan Itu, Isinya Tulisan yang Menggetarkan Hatinya

Pemimpin kelompok OneCoin yang Jen ikuti justru mengatakan jika 'blockchain' mereka adlaah sebuah server SQL dengan sebuah database.

Jen justru sadar jika mata uang kripto tidak memerlukan server SQL dengan database, dan saat inilah dia sepenuhnya menyadari jika dia telah tertipu.

Jika sebelumnya Jen melihat di website OneCoin investasinya dengan cepat berkembang dan berkembang, itu hanyalah angka yang ditulis oleh pegawai OneCoin.

Meski begitu, Dr Ruja masih dapat berkeliling dunia untuk menjual impiannya, dari Macau, Dubai, Singapura.

Baca Juga: Tragis, Bocah 5 Tahun Ini Tewas Setelah Dimasukkan di Kadang Kucing Hingga Disiram Air Mendidih oleh Orangtua Kandungnya

Tercatat pula, Dr Ruja mulai menghabiskan kekayaannya dengan membeli properti bernilai jutaan dolar di Sofia, ibukota Bulgaria, dan di sebuah resort daerah Sozopol, dekat dengan Laut Hitam.

Dia mengadakan pesta di kapal pesiar pribadinya dengan mengundang artis-artis papan atas.

Namun, masalah mulai muncul ketika penundaan pencairan dana hasil investasi tersebut ditambah dan ditambah terus hingga akhirnya promotor OneCoin mulai mengadakan pertemuan di Lisbon, Portugal, Oktober 2017.

Pertemuan ini hanya untuk promotor Eropa.

Baca Juga: Buktikan 'Kesaktiannya,' Petapa India Ini Bisa 'Hidup Kembali' Setelah Kuburannya yang Berusia 40 Hari Dibongkar, Tubuhnya yang Tampak Tak Bernyawa Hanya Diberi Ini

Menariknya, Dr Ruja yang terkenal karena ketepatan waktunya, tidak hadir saat itu.

Semua pesan dan panggilan tidak dijawabnya, dan tidak ada yang tahu mengapa dia tidak hadir. Mudahnya, dia menghilang.

Beberapa takut dia diculik bank, karena bank adalah pihak yang paling dirugikan dengan revolusi mata uang kripto.

Kenyataannya, dia telah menghilang ke bawah tanah. FBI mencatat dua minggu setelah pertemuan Lisbon, dia terbang dari Sofia ke Athena menggunakan maskapai Ryanair, setelah itu tidak ada yang tahu dia di mana.

Baca Juga: Mulut Keluarkan Busa Saat Berhubungan Intim, Pria Ini Panik Lalu Lakukan Ini Untuk Mengobatinya, Tak Mempan Jasadnya Lalu Dibuang

Lalu sebenarnya, apa itu OneCoin?

Igor Alberts, seorang agen MLM yang sangat sukses dengan pencapaian 100 juta Euro atau 1,55 triliun selama 30 tahun, mengaku pada Mei 2015, dia diundang pertemuan OneCoin di DUbai yang mana membuatnya bertemu banyak orang.

Saat itu, Dr Ruja membuatnya terkesan, dan dengan cepat menyuruh bawahan MLM-nya untuk mulai menjual OneCoin. Dari ini pun, dalam sebulan didapat 90000 Euro atau 1,4 milyar rupiah.

Langkah Dr Ruja sangat cerdas, memanfaatkan agen MLM pintar seperti Igor Alberts yang sudah memiliki bawahan sangat banyak dan skema piramid MLM sangat besar, dia berhasil menjual koin palsunya dengan sekejap mata.

Baca Juga: Wah, Ternyata Ini 6 Tanda Anak Cerdas Sejak Dini Menurut Sains, Termasuk Suka Membuat Rumah Berantakan dan Susah Bergaul, Apa Lagi?

FBI mengatakan, hal inilah yang terjadi saat orang berengsek Wall Street bertemu dengan MLM, dan inilah mengapa penipuan OneCoin sangat sukses: sebuah piramida MLM model lama yang menjual koin palsu sebagai 'produk' mereka.

Sempat terjun lama di OneCoin, kekayaan Igor dan istrinya sebagian besar berbentuk OneCoin dan kekayaan uang tunainya pun digunakan untuk membeli OneCoin lagi. Dia menghitung dan saat 1 koin tersebut bernilai 100 Euro (1,5 juta rupiah) dan mereka sudah mempunyai 100 juta, dia yakin dia akan menyaingi kekayaan Bill Gates.

Dunia MLM adalah dunia bias di mana rasa tanggungjawab menjadi baur, dan saat penjual telah menginvestasi uang mereka, mereka pun menjadi korban.

Igor pun akhirnya menyadari jika OneCoin adalah penipuan setelah absen Dr Ruja dari pertemuan Lisbon yang kemudian membuatnya bertanya akan blockchain. Tentu tidak dia dapatkan karena memang tidak ada, dan akhirnya di Desember 2017 dia berhenti.

Baca Juga: Jangan Sampai Terjadi Komplikasi, Ini 6 Cara Tangani Hipertensi yang Tepat, Salah Satunya Kurangi Makan Garam

Igor mengaku, dia tidak merasa bersalah. Tetapi dia merasakan beban tanggung jawab yang besar. "Kau tidak dapat disalahkan untuk percaya sesuatu. Aku pun tidak melihat tanda-tanda jika hal tersebut menjadi palsu. Aku pun tidak tahu apa itu blockchain.... Keraguan apa yang dapat kumiliki?" Ujarnya dilansir dari bbc.com.

Kontras dengannya, Jen McAdam merasakan rasa bersalah yang sangat besar terhadap orang-orang yang dikenalkannya kepada OneCoin, serta kepada mendiang ayahnya, yang telah bekerja dengan kondisi buruk di tambang selama hidupnya, dan meninggalkan uangnya untuk McAdam, tetapi justru digunakan untuk OneCoin.

Total uang yang masuk ke OneCoin pun masih belum jelas. Melansir BBC jika suatu dokumen yang bocor menunjukkan total uangnya sebesar 4 milyar euro atau sekitar 62,1 triliun rupiah dari Agustus 2014 sampai Maret 2017. Sumber lain juga menyebutkan total uangnya mencapai 15 milyar euro atau setara dengan 232 triliun rupiah.

Terdapat upaya menemukan seseorang dengan cara yang terkenal di jurnalisme yang disebut "Ikuti uangnya." Cara tersebut kemudian digunakan untuk mencari tahu keberadaan baik uang maupun Dr Ruja sendiri. Namun struktur perusahaan OneCoin sendiri sangatlah rumit.

Baca Juga: Gara-Gara Polisi Lakukan Hal Ini Geng Narkoba Meksiko Marah Besar Hingga Mereka Membunuh Perwira Polisi Lalu Potongan Tubuhnya Ditinggalkan di Taman dengan Pesan Ancaman

Oliver Bullough, seorang ahli dalam melacak keberadaan uang milik orang-orang kaya, menyebut tempat kriminal dan orang-orang super kaya menyembunyikan uang mereka dengan nama Moneyland. Ikuti uang tidak semudah kedengarannya, karena Oliver menjelaskan, kriminal menyusun perusahaan dan rekening bank mereka sedemikian rupa untuk menunjukkan jika aset mereka 'hilang'. "Uang itu masih ada, entah kita lihat untuk membeli barang, atau membeli pengaruh politik dan rumah yang bagus atau kapal pesiar. Namun saat seseorang berusaha untuk menemukannya, entah jurnalis atau petugas polisi, pasti tidak dapat ditemukan."

Dr Ruja telah membeli properti yang sangat besar di Sofia, yang secara teknis dimiliki oleh perusahaan bernama One Property. Perusahaan One Property dimiliki oleh perusahaan lain bernama Risk Ltd. Risk Ltd dimiliki oleh Ruja, tapi kemudian dikirim ke seorang Panamanian yang namanya masih tidak diketahui, tetapi masih diatur oleh perusahaan lain bernama Artefix. Artefix dimiliki oleh ibu Dr Ruja, Veska, dan di tahun 2017, kepemilikan Artefix dijual ke pria tidak dikenal yang berumur 20an.

Struktur seperti ini, bagi Oliver, masih tergolong standar.

Beberapa bulan saat pengusutan, Maxime Gilbert seorang jurnalis berkebangsaan Perancis mencoba untuk mengintip cara kerja OneCoin, mengumpulkan nama-nama di perusahaan tersebut dan rincian akun bank. Hasil kerjanya menunjukkan perusahaan Inggris banyak muncul, dan menurut Oliver, "Perusahaan Inggris adalah perusahaan pilihan, mudah dijebak dan selalu tampak terpercaya."

Baca Juga: Pemuda Asal Riau Ini Ketagihan Mengintip dan Merekam Tetangganya Sedang Mandi, Mengaku Iseng hingga Terjerat Hukum Berikut Ini!

Salah satu perusahaan itu kemudian dilihat situs webnya. Semua terlihat serba transparan, tetapi saat melihat riwayat keuangan perusahaan hasilnya kosong. Menurut Oliver hal tesebut sudah klasik.

Selanjutnya dia mengecek kepemilikan perusahaan. Saat ini Inggris mulai meminta dengan tegas kepada semua perusahaan agar menuliskan nama orang yang memiliki kontrol yang berarti, atau dengan nama lain, pemilik perusahaan.

"Tujuannya adalah agar tidak bisa lagi meggunakan perusahaan Inggris untuk menyembunyikan kekayaan," ujar Oliver dikutip bbc.com. Namun perusahaan yang dia buka tidak memiliki nama pemilik, dan menurut Oliver hal ini ilegal karena perusahaan tersebut berarti sebuah perusahaan bayangan anonim, seanonim barang yang dpaat dibeli di Vanuatu."

Dapat disimpulkan, dalam ekonomi global yang tergabung satu sama lain, mengikuti uang sudah sulit dilakukan, dan jika sebuah aset menghilang, yang terjadi adalah kita hanya mengejar bayangan.

Baca Juga: Orang-orang Kebingungan Pohon Besar Bisa Tumbuh di Tengah-tengah Mobil Ini, Hingga Seseorang Akhirnya Ungkapkan Fakta Tak Terduga Ini

Saat berhubungan dengan penipuan bernilai milyaran euro, sudah sangat biasa jika ada sekumpulan orang yang terlibat. Bjorn Bjercke mengatakan kepada bbc.com, "Ketika kau mengatakan tentang sejumlah uang yang ditaruh di OneCoin, tentu saja ada orang-orang di luar sana yang sebal dan akan melakukan apapun untuk menutup mulut orang-orang sepertiku," dikutip dari bbc.com, Bjorn telah menerima ancaman maut akibat kejujurannya. "Jika aku tahu apa yang akan kualami, aku tidak akan menceritakannya kepada siapapun dan pergi dengan cepat."

Namun Bjorn enggan menceritakan siapa di balik ancaman tersebut karena hal tersebut menjadi sangat menakutkan dengan sangat cepat. Menurut Bjorn, Dr Ruja tidak pernah mengharapkan OneCoin dapat tumbuh dengan sangat besar. Orang-orang yang terlibat di waktu awal telah mengatakan kepadanya jika itu seharusnya tidak pernah menjadi penipuan bernilai miliaran dolar. Dr Ruja pun mencoba menutupnya, tetapi orang-orang dengan kekuatan 'gelap' tidak memperbolehkannya.

"Saat OneCoin sudah berjalan di atas 10, 20, 30 juta, sesuatu terjadi di mana dia tidak dapat menghentikannya," ujar Bjorn dikutip dari bbc.com. "Menurutku dia sangat takut sehingga di musim gugur tahun 2017 dia memutuskan untuk melarikan diri."

Igor Alberts, yang di awal diketahui sebagai penjual MLM, juga menyebutkan tentang keterlibatan 'orang yang sangat berpengaruh.'

Baca Juga: BERITA POPULER: Seorang Pria Diketjutkan oleh Kucing Temuannya yang Ternyata Spesies Lain, Pasukan Militer Meksiko Mundur Hadapi Geng Narkoba

Namun dia tidak berani mengatakannya karena nyawanya terancam.

Oknum yang dibicarakan Bjorn dan Igor masih tidak jelas, atau apakah mereka membicarakan orang yang sama juga belum diketahui, tetapi Departemen Keadilan AS mengklaim jika mereka memiliki bukti kaitan antara saudara laki-laki Ruja, Konstantin Ignatov, yang menjalankan OneCoin saat Ruja hilang, dan 'pemain penting di kejahatan terorganisir Eropa Timur'.

Konstantin sendiri ditangkap oleh agen FBI pada tanggal 6 Maret 2019 saat dia menunggu pesawat dari AS ke Bulgaria di Bandara Internasional LA karena penipuan yang berhubungan dengan OneCoin. Saat itu pihak AS juga menahan Dr Ruja dengan in absentia untuk penipuan dan cuci uang.

Luar biasa, bahkan setelah itu OneCoin masih dapat berfungsi and orang orang masih berinvestasi di dalamnya. Saat tempat tinggal Dr Ruja di Sofia dikunjungi, masih terlihat terkunci dan kosong, tetapi kantor OneCoin menunjukkan tempat kerja yang selalu sibuk.

Baca Juga: Berat Badan Ibu Hamil Ini Capai 127 Kilogram, Saat Melahirkan Ada 16 Petugas Medis yang Turun Tangan, Ini 4 Tips Tetap Fit Selama Hamil

Mengapa orang-orang masih tetap percaya kepada OneCoin, meskipun banyak bukti yang menunjukkan jika perusahaan tersebut menipu?

Para investor sering mengatakan hal yang membuat mereka tertarik awalnya adalah takut jika melewatkan hal besar selanjutnya. Mereka telah membaca dengan iri cerita orang yang menjadi kaya akibat Bitcoin dan kemudian berpikir OneCoin adalah sebuah kesempatan kedua.

Banyak yang 'tersihir' akibat sifat Dr Ruja dan bujukannya yang sangat visioner. Investor mungkin tidak memahami teknologinya tetapi mereka dapat melihat dia berbicara kepada audiens dalam jumlah yang besar, atau saat konferensi ekonomi. Mereka juga melihat fotonya dalam sudut yang berbeda-beda, dan salinan majalah Forbes dengan fotonya di cover depan.

Foto yang beredar itu asli. Namun cover Forbes tidak: sesungguhnya itu hanyalah cover bagian dalam, sebuah iklan dari Forbes edisi Bulgaria. Namun ketika cover asli disobek maka iklan tersebut terlihat mengagumkan.

Baca Juga: Ingin Hamil Secara Alami? Ini 4 Obat Alami Untuk Tingkatkan Kesuburan Wanita

Namun ternyata bukan hanya janji kekayaan yang membuat orang tetap percaya. Jen mengatakan setelah dia berinvestasi dia mengatakan jika dia bagian dari 'keluarga' OneCoin. Dia masuk ke dalam grup Whatsapp, dengan 'pemimpin' sendiri yang mengatakan informasi dari HQ OneCoin di Sofia. Pemimpin tersebut menyiapkannya untuk percakapan dengan mereka yang tidak percaya dengan OneCoin.

"Kau diberi tahu untuk tidak percaya apapun dari 'dunia luar', itulah cara mereka menyebutnya. 'Haters', Bitcoin itu 'haters'. Bahkan Google, 'Jangan dengarkan Google!'" Kritik apapun atau pertanyaan meragukan tidak didukung. "Jika kau memiliki negativitas kau seharusnya tidak ada di grup ini," ujarnya menceritakan apa yang pemimpinnya katakan.

Dijelaskan oleh Prof Eileen Bakrker dari London School of Economics, bahwa terdapat kemiripan antara OneCoin dan aliran kepercayaan bersifat milenium dan berasal dari Messiah, yaitu ketika orang-orang percaya mereka merupakan bagian dari sesuatu yang besar yang akan mengubah dunia, jika sudah bergabung maka apapun buktinya akan sangat sulit bagi mereka untuk mengakui bahwa mereka salah.

"Saat ralaman gagal mereka akan lebih percaya," ujarnya dilansir dari bbc.com. "Terlebih ketika kamu sudah menginvestasikan sesuatu, tidak hanya uang tetapi juga keyakinan, reputasi dan kepintaran, kau berpikir, 'tunggu sebentar lagi.'"

Baca Juga: 11 Manfaat Luar Biasa Terong Belanda, Cegah Kanker Hingga Sembuhkan Penyakit Kudis

Hal ini karena OneCoin membuat orang memiliki rasa memiliki karena melakukan sesuatu, atau mencapai sesuatu, yang membuat orang tetap berinvestasi, "dan karena itu, ini seperti aliran kepercayaan."

Di dunia ideal, pemimpin akan mengambil aksi untuk melindungi konsumen dari penipuan semacam ini. Namun pihak berwenang di seluruh dunia telah bereaksi dengan lambat, sebagian karena mata uang kripto masih relatif baru.

OneCoin sendiri telah dicurigai di Inggris pada September 2016 oleh Financial Conduct Authority (FCA) Inggris karena resiko potensial terhadap konsumen Inggris. Namun kurang dari setahun, peringatan tersebut dihilangkan dari situs web FCA. FCA menyebutkan itu karena sudah lama ada di situs web. Namun promotor OneCoin menyebut jika itu bukti bahwa pihak berwenang Inggris mempertimbangkan OneCoin adalah investasi legit.

Pihak berwenang Inggris kesulitan karena OneCoin beroperasi secara internasional. Agustus 2019, polisi London menghentikan investigasi OneCoin yang telah berlangsung 2 tahun. "Perusahaan dan oknum di balik OneCoin berada di luar juridiksi Inggris," dilansir dari bbc.com. "Kami tidak mampu mengidentifikasi aset yang ada di Inggris, yang sebenarnya dapat digunakan untuk mengurangi jumlah investor Inggris."

Baca Juga: Orangtua Ini Biarkan Bayinya Meninggal, Apa yang Jadi Penyebabnya?

Jen McAdam menyayangkan hal tersebut, karena kecurigaan yang dicabut menjadi lampu hijau bagi OneCoin untuk tetap menipu dan mengambil uang orang-orang yang tidak bersalah. Namun alasan polisi London menghentikannya karena juga tidak ada cukup bukti untuk memproses kejahatan tersebut.

Cerita penipuan OneCoin pun masih belum berakhir.

Salah satu wilayah Uganda, bernama Ntangamo, hidup petani yang mencukupi kebutuhan dengan menanam pisang, terkadang singkong, ubi manis, kacang atau kacang tanah. Di tahun 2016, Daniel Liendhardt datang dan mengumpulkan 700,000 Shilling Uganda (Rp 2.671.800,00) untuk membeli OneCoin.

Dia sudah memiliki 400.000 Shilling di tabungannya, dan untuk mendapatkan sisanya dia kembali ke rumahnya di Kampala (ibukota Uganda), mengambil tiga kambing yang dibesarkan oleh adiknya, dan menjualnya. Baginya, tidak ada cara lain.

Baca Juga: Ampuh Cegah Penyakit Paru yang Mematikan, Ini Rupanya Rahasia Keampuhan Lakukan Terapi Brokoli

Daniel adalah satu dari ribuan penduduk Uganda yang 'membeli' kepalsuan mata uang kripto milik Dr Ruja, dan dari dokumen finansial OneCoin yang telah dilansir dari BBC, investor seperti Daniel menjadi penting untuk OneCoin.

Di Eropa, jumlah uang yang terinvestasikan menurun jika dilihat dari 2016 sampai 2017. Namun di Afika, Timur Tengah dan subkontinen India, jumlah uang justru meningkat karena promotor mulai mengincar negara seperti Uganda.

Daniel dikenalkan kepada OneCoin oleh Prudence, seorang suster yang mengira dia dapat menambah uangnya dari menjual OneCoin dan mulai mencari investor baru. Promotor senior memberinya mobil bagus untuk mengesankan konsumen, dan melatihnya untuk mengunjungi petani ketika tanaman mereka dipanen dan mereka memiliki uang.

Orang desa percaya orang yang datang dari kota. Untuk membeli paket OneCoin, beberapa menjual ternak, tanah dan bahkan rumah mereka, dengan konsekuensi berbahaya. Beberapa anak hanya akan duduk di rumah tanpa pergi ke sekolah, beberapa tidak punya tempat untuk tidur, beberapa berlari karena ditagih oleh bank. Beberapa bersembunyi, beberapa cerai.

Baca Juga: Berat Badan Ibu Hamil Ini Capai 127 Kilogram, Saat Melahirkan Ada 16 Petugas Medis yang Turun Tangan, Ini 4 Tips Tetap Fit Selama Hamil

Prudence tidak mampu mengatakan berita sesungguhnya jika ada yang menanyakan kapan investasi tersebut menjadi kekayaan sesungguhnya. Kini dia sudah tidak merekrut lagi, tetapi masih ada orang-orang yang merekrut dan masih ada yang membeli OneCoin.

Daniel sendiri telah tanpa sadar membawa keluarganya kepada penipuan. Ibu Daniel hidup di rumah beton dengan atap dari seng, lima kamar berukuran kecil, TV yang kecil dan tempat masak. Rumah itu tidak berpintu, dan berjarak dari rumahnya beberapa meter adalah tanahnya tempat dia menanam makanannya sendiri dan menjual sisanya ke pasar. Wanita itu bahkan tidak berbicara bahasa Inggris, dan Daniel belum pernah menceritakan jika uang mereka telah hilang.

Jadi di mana sebenarnya Dr Ruja berada?

Kabar terakhir yang diketahui tentang Dr Ruja adalah dari pihak berwenang AS, bahwa Ruja telah terbang ke Athena pada tanggal 25 Oktober 2017. Namun, selanjutnya ke mana lagi?

Baca Juga: Wanita Ini Lahirkan Seorang Bayi Laki-laki, Kemudian Bayi Itu Lahirkan Kembaran Parasitnya

Igor Alberts yang menjadi 'raja' MLM, mengatakan dia telah mendengar Ruja memiliki paspor Ukraina dan Rusia dan bepergian antara keduanya. Ada juga kabar dia dilindungi di Bulagaria, dan dia dapat bersembunyi walaupun terlihat karena dia melakukan operasi plastik yang membuatnya tidak dikenali. Ada yang mengatakan dia di London, atau malah meninggal.

Alan McLean, seorang investigator swasta pun dilibatkan untuk mengusut keberadaan Dr Ruja. Dia menanyakan hal penting yaitu apa gaya hidupnya? "Kembali ke hidupnya sebelum OneCoin muncul. Temukan siapa saja temannya, keluarganya." Alan juga mengatakan temukan perjalanannya saat dia berada di kapal pesiarnya, dan harus mulai dilacak.

Beberapa minggu setelahnya, rekan Alan yang juga investigator swasta mengunjungi restoran ternama di Athena dengan foto Ruja, dan pegawainya ingat dengan jelas kunjungannya awal tahun ini. Dapat disimpulkan, Ruja masih hidup dan mampu mengunjungi negara-negara Eropa tanpa takut ditahan.

Penyelidikan pun dilanjutkan, dan kemudian didapat bahwa Dr Ruja menghabiskan masa kecilnya di Schramberg, Jerman selatan. Fakta lain adalah di kota Waltenhofen di Bavaria, dia dan ayahnya membeli pabrik baja fakta bahwa dia memiliki suami berkebangsaan Jerman, seorang pengacara dari firma hukum terkenal: Linklaters.

Baca Juga: ‘Mungkin Saya Bisa Selamatkan Hidup Bayi Lain’, Kisah Ibu yang Selama 63 Hari Pompa ASI untuk Disumbangkan Setelah Bayinya Meninggal 3 Jam Setelah Lahir

Namun dari semua pencarian, Frankfurt selalu muncul dan muncul. Memang dari riwayatnya dia memiliki alamat di wilayah Frankfurt, satu dia umumkan di forum, atau yang terhubung dengan nomor teleponnya yang lama. Selanjutnya, seorang temannya yang selalu muncul di fotonya di tahun 2011 pada musim panas tahun ini terlihat mengunjungi lingkungan paling kaya di Frankfurt.

Dr Ruja juga memiliki anak di akhir tahun 2016. Anak tersebut masih sangat dekat dengannya, dan kebetulan tinggal di Frankfurt. Frankfurt sendiri adalah tempat suami--atau mungkin mantan suami Dr Ruja, masih hidup dan bekerja.

Frankfurt pun dikunjungi dan pengacara suami Dr Ruja dihubungi, tetapi dia menolak untuk mengatakan apapun. Akhirnya, satu sumber yang namanya tidak ingin dipublikasi mengatakan jika Dr Ruja memang berada di Frankfurt.

Akhirnya, pada tanggal 5 November 2019, Konstantin Ignatov hadir di pengadilan New York, menjadi saksi pemerintah untuk kasus melawan pengacara yang dituduh mencuci uang untuk OneCoin sebanyak 400 milyar dolar atau 6,2 triliun rupiah di AS.

Baca Juga: 'Thank God Its Friday’, Ini 12 Alasan Mengapa Banyak Orang Menyukai Hari Jumat

Konstantin mengatakan jika dia menandatangani kontrak tertanggal 4 Oktober yang menyuruhnya mengaku bersalah pada beberapa tuduhan penipuan. Dia mengatakan, Dr Ruja menghilang karena dia takut seseorang yang dekat dengannya akan menyerahkannya kepada FBI. Dia, dijelaskan oleh Konstantin, memegang paspor besar dan meminta Konstantin untuk mendapatkan tiket menuju Wina, lalu Athena.

Dari kasus ini, dapat kita simpulkan bahwa OneCoin merepresentasikan sisi gelap dari perubahan teknologi yang sifatnya cepat. Teknologi memberikan kesempatan yang menakjubkan bagi yang paham, atau kesempatan untuk mengeksploitasi orang-orang yang tidak mengerti.

Dr Ruja mengenali beberapa titik lemah masyarakat dan mengeksploitasinya. Dia tahu akan ada orang yang putus asa, rakus atau bingung untuk berjudi dengan OneCoin. Dia mengerti bahwa kebenaran dan kebohongan semakin sulit dibedakan ketika tersedia sangat banyak informasi kontradiktif di media internet.

Dan saat kita menyadarinya, dia sudah pergi dengan semua uang yang dia dapatkan.

Artikel Terkait