Find Us On Social Media :

Ini 6 Alasan Mengapa Menurunkan Berat Badan Tidak Perlu Terlalu Drastis, Salah Satunya Bisa Merusak Hati

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 17 November 2019 | 08:00 WIB

Ilustras diet

Dalam kasus yang sangat ekstrem, malnutrisi bisa terjadi pada tubuh dengan penurunan berat badan terlalu cepat.

Baca Juga: Ingin Cepat Langsing? Metode Ini Bisa Menurunkan Berat Badan 8 Kali Lebih Cepat, Ini Rahasianya

2. Terbentuknya batu empedu

Salah satu komplikasi paling umum saat seseorang menurunkan berat badan terlalu cepat, ialah terbentuknya batu empedu.

Hal ini bisa terjadi, jika kita menurunkan berat badan sampai 1,3 kg per minggu. Batu empedu merupakan kerikil padat, dan terbuat dari kolesterol yang terbentuk di kantong empedu.

3. Merusak hati

Baca Juga: Inilah Jamur Paling Berbahaya di Dunia, Bisa Merusak Hati Bahkan Bisa Menyebabkan Kematian

Dengan menurunkan berat badan terlalu cepat, hati seseorang dapat rusak. Hal ini disebabkan oleh perubahan jumlah lemak dalam darah, yang terlalu drastis.

Apalagi kalau perubahan berat badannya, mencapai 1,8 kg per minggu.

4. Melambatnya metabolisme

Tubuh yang tidak terbiasa mendapatkan asupan kalori rendah, akan merasa kaget. Biasanya, penurunan berat badan yang sangat cepat, datang dari kekurangan kalori yang ekstrem.

Baca Juga: Hati-hati, 6 Kebiasaan Ini Memperlambat Metabolisme, Salah Satunya Berhenti Minum Kopi

Tentu saja, hal ini bisa berdampak buruk. Tubuh akan melihat hal ini sebagai tanda bahwa Anda  tidak bisa mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak.

Alhasil, tubuh akan masuk dalam “mode kelaparan”. Berita buruknya, ketika mode ini sudah muncul, metabolisme akan melambat, sebab tubuh butuh menyimpan energi.

Jangan memotong lebih dari 500 kalori per hari. Sebab, dengan mengurangi sekitar 500 kalori dari asupan makanan per hari saja, kita sudah mampu menurunkan sekitar 0.4 kg per minggunya.

Tentunya langkah ini dibarengi dengan kombinasi diet dan olahraga teratur. Memang, cara ini terdengar tidak instan.

Baca Juga: Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Metabolisme Sekaligus Turunkan Berat Badan

Namun, untuk jangka panjang, akan terlihat perbedaan mencolok pada tubuh.

5. Komplikasi psikologis

Diet yang memotong banyak kalori, memang bisa membuat seseorang mengalami penurunan berat badan.

Namun, akan ada komplikasi psikologis yang muncul, akibat hal ini. Dalam sebuah studi, para pelaku diet mengaku, diet yang memotong banyak kalori membuat mereka tidak bisa “setia” dengan tipe diet ini.

Baca Juga: Kasus 2 Bocah yang Saksikan Temannya Tewas Dibunuh: Ini Dampak Psikologis Bagi Seseorang yang Lihat Aksi Pembunuhan

Alhasil, mereka “balas dendam” dengan mengonsumsi banyak makanan, setelah melakukan diet tersebut. Berat badan berlebih pun datang lagi.

6. Kehilangan massa otot

Saat diet, tentu saja yang ingin kita hilangkan adalah lemak yang mengendap dalam tubuh, bukan otot yang membuat tubuh proporsional.

Namun sayangnya, ketika menurunkan berat badan terlalu cepat, massa otot bisa saja hilang.

Baca Juga: Terlalu Kurus? Ini 6 Makanan untuk Tambah Berat Badan dan Massa Otot Lebih Cepat

Hal ini bisa terjadi karena tubuh kekurangan kalori. Otomatis, tubuh akan memecah otot menjadi energi dan bahan bakar.

Untuk menurunkan berat badan dengan baik, jangan mengurangi lebih dari 500 kalori dalam sehari.

Dari 500 kalori itu, 250 kalori dipotong dari makanan, dan 250 kalori setelahnya dibakar saat olahraga.

Jika Anda  melakukan hal ini, setidaknya 0.4 kg per minggu dapat dihilangkan. (Wisnubrata)

Baca Juga: Seberapa Efektif Teh Hijau dalam Membantu Menurunkan Berat Badan? Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Alasan untuk Tidak Menurunkan Berat Badan Terlalu Cepat"