Find Us On Social Media :

Tak Percaya Nunung Depresi karena Tiap Hari Cengengesan, Hakim Djoko Perlu Mengenal 'Sad Clown Paradox', Topeng Perenggut Nyawa para Komedian

By Ade S, Sabtu, 26 Oktober 2019 | 18:38 WIB

Komedian serta anggota dari Srimulat, Nunung.

Intisari-Online.com - "Ini kan kerjaanya setiap hari cengengesan (di televisi) kok bisa stres?"

Demikian Hakim Djoko Indiarto berujar saat Dokter Herny Taruli Tambunan, saksi dari Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO), Jakarta Timur, memberi keterangan dalam kasus narkoba dengan terdakwa Tri Retno Prayudati alias Nunung dan suaminya July Jan Sambiran.

Keterangan Herny serta pertanyaan Djoko terlontar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).

"Kalau depresi itu seperti seribu wajah. Kalau kita di sini, satu dari empat orang di ruangan ini pasti mengalami depresi. Kondisi mba Nunung sebagai komedian yang ceria bukan berarti dia tidak merasa cemas, tertekan," jawab Herny.

Baca Juga: 75 Hari Mendekam di Penjara Setelah Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Begini Kondisi Komedian Nunung, Sang Anak Ungkap Kesehariannya

"Makanya itu saya enggak pernah lihat mbak Nunung enggak ketawa. Saya kalau lihat mbak Nunung saja sudah ketawa," tambah Hakim sembari dibarengi dengan tawa beberapa pengunjung sidang.

Hakim Djoko mungkin belum pernah mendengar istilah sad clown paradox.

Istilah ini sendiri diduga menjadi alasan beberapa komedian terjerat depresi berat hingga akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Lalu apa itu sad clown paradox? Mari kita simak uraiannya.

Baca Juga: Nunung Direhabilitasi: Alih-alih Dipenjara, Para Pecandu Narkoba Justru Disebut Lebih Baik Direhabilitasi, Mengapa?