Find Us On Social Media :

Ria Irawan Alami Metastasis: Ini 4 Jenis Perawatan yang Bisa Dilakukan Pasien dengan Kanker yang Mulai Menyebar

By Nieko Octavi Septiana, Sabtu, 7 September 2019 | 10:00 WIB

Ria Irawan Alami Metastasis

Intisari-Online.com - Artis seni peran Ria Irawan dikabarkan menjalani perawatan di rumah sakit lagi setelah sel kankernya kembali aktif dan mengalami metastasis.

Setelah sebelumnya sempat dinyatakan sembuh dari kanker kelenjar getah bening yang diidapnya, ia kini dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat.

Melansir dari Kompas.com, Dewi Irawan, kakak Ria Irawan, adiknya sudah dirawat sejak Minggu (1/9/2019).

"Iya waktu kemarin itu, dia tuh pas masuk memang kondisinya menurun, tapi mulai dari tanggal 1 (September, dirawat)," ungkapnya saat dihubungi wartawan, Jumat (6/9/2019).

Baca Juga: Ria Irawan Alami Metastasis: Waspada, Makanan Utama Orang Indonesia Ini Bisa Mempercepat Penyebaran Sel Kanker dalam Tubuh

Menurut Dewi, Ria harus dirawat kembali secara intensif setelah sel kankernya kembali aktif dan mengalami metastasis atau menyebar ke organ tubuh lain.

"Ya, itu metastasis," kata Dewi.

Metastasis adalah salah satu kondisi yang berbahaya bagi penderita kanker.

Kanker metastasis adalah jenis kanker tingkat lanjut, yang disebabkan oleh sel-sel yang tidak terkontrol yang selanjutnya menyebar ke organ lain seperti paru-paru, tulang, hati atau otak melalui kelenjar getah bening atau pembuluh darah.

Baca Juga: Bocah 3 Tahun Ini Meninggal dalam Pelukan Ibunya Karena Kanker Langka Setelah Dokter Abaikan Sakit Perut yang Dirasakannya

Melansir The Economic Times, National Cancer Institute menyebutkan perawatan untuk kanker metastasis seringkali berbeda dari yang digunakan untuk tumor normal.

Menurut National Cancer Institute di Medanta, Gurgaon, ada 4 jenis perawatan bagi pasien kanker metastasis.

Radiasi

Radiasi dapat menyusut dan membantu mengontrol tempat-tempat tertentu di mana kanker telah menyebar.

Ini membantu dalam mengurangi rasa sakit, menurunkan risiko patah tulang di daerah-daerah yang mungkin dilemahkan dari kanker, mengurangi pendararahan.

Radiasi juga meningkatkan pernapasan dengan membuka saluran udara yang tersumbat dan menghilangkan tekanan dari saraf terjepit yang mungkin menyebabkan rasa sakit atau kelemahan.

Baca Juga: Campur Jus Delima dengan Perasan Jeruk Nipis, Rasakan Khasiatnya untuk Cegah Kanker Payudara, Apa Manfaat Lainnya?

Operasi

Pembedahan umumnya dilakukan di antara pasien yang menderita kompresi medula spinalis yang disebabkan oleh kanker metastasis.

Pasien dengan kompresi medula spinalis metastasis dapat diobati dengan pembedahan dekompresi langsung bersamaan dengan radioterapi pasca operasi.

Prosedur ini akan membantu mempertahankan dan mendapatkan kembali kemampuan pasien untuk berjalan lebih lama dibandingkan dengan pasien yang diobati dengan radioterapi saja.

Baca Juga: Manfaat Daun dan Biji Ketumbar: Kelola Diabetes, Perangi Kanker, dan Jaga Kesehatan Jantung, Simak Cara Bikin Air Ketumbar!

Kemoterapi

Manfaat utama dari kemoterapi adalah waktu respons dan bekerja dengan sangat baik untuk kanker payudara metastasis.

Kemoterapi menyusutkan lebih cepat daripada terapi hormon.

Dengan terapi hormon, jika obat kemoterapi pertama berhenti bekerja dan kanker mulai tumbuh lagi, obat kedua atau ketiga dapat digunakan.

Dalam kemoterapi, penggunaan setiap jenis obat untuk kanker payudara metastatik disebut 'garis atau lini' pengobatan.

Misalnya, kemoterapi pertama yang digunakan disebut pengobatan 'lini pertama' dan yang kedua disebut pengobatan 'lini kedua'.

Baca Juga: Tak Hanya Turunkan Tekanan Darah dan Lawan Kanker, Ini 7 Manfaat Kesehatan Labu Siam yang Mengejutkan

Imunoterapi

Setelah beberapa dekade penelitian tentang imunologi tumor padat, imunoterapi telah menunjukkan efektivitas pada pasien dengan kanker padat metastasis.

Bentuk imunoterapi yang paling efektif yang mampu memberantas tumor besar pada pasien melanoma, adalah transfer sel adopsi (ACT) Limfosit Infiltrasi Tumor (TIL) yang diberikan kepada pasien setelah limfodepletion.

Dengan pendekatan ini, regresi tumor sekarang dilaporkan untuk kanker selain melanoma.

Namun, keberhasilan tetap dibatasi oleh identifikasi antigen yang diekspresikan dengan spesifisitas tinggi oleh sel kanker dan bukan oleh jaringan normal.

Baca Juga: Manakah Tahi Lalat yang Mematikan? Berikut Tanda-tanda Kanker Kulit yang Perlu Anda Ketahui