Find Us On Social Media :

Kasus Wanita Lakukan Aborsi 17 Kali Selama 6 Tahun, Ini Dampak Jika Seorang Wanita Terlalu Sering Lakukan Aborsi

By Mentari DP, Senin, 26 Agustus 2019 | 16:30 WIB

Kasus wanita lakukan aborsi 17 kali selama 6 tahun.

2. Perdarahan vagina berat

Perdarahan vagina berat adalah efek aborsi seriusyang  umumnya disertai dengan demam tinggi dan gumpalan jaringan janin dari rahim.

Biasanya, kondisi ini terjadi pada 1 dari 1000 kejadian aborsi.

Jika pendarahan vagina sangat berat, maka kasusnya bisa berujung pada kematian. Apalagi jika aborsi dilakukan secara ilegal dengan metode yang seadanya.

3. Kerusakan rahim

Kerusakan rahim adalah dampak yang terjadi pada Xiao Ju.

Biasanya kondisi ini terjadi pada sekitar 250 dari seribu kasus aborsi  dan biasanya dilakukan pada usia kehamilan 12-24 minggu.

Kerusakan rahim termasuk kerusakan leher rahim, perlubangan (perforasi) rahim, dan luka robek pada rahim (laserasi).

4. Endometritis

Endometritis adalah kondisi peradangan pada lapisan rahim, dan biasanya karena infeksi.

 Endometritis adalah risiko efek aborsi yang mungkin terjadi pada semua, namun lebih terutama untuk remaja.

Remaja perempuan dilaporkan 2,5 kali lebih mungkin untuk mengalami endometritis setelah aborsi dibandingkan wanita usia 20-29.

Baca Juga: Kasus Wanita yang Diberi Obat Kedaluwarsa oleh Puskesmas: Masih Bolehkah Obat Kedaluwarsa Dikonsumsi? Begini Aturan Pakainya