Find Us On Social Media :

Setelah Diketahui Idap Hepatitis dan TBC, Amitabh Bachchan Kini Hidup dengan 25% Fungsi Hatinya

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 21 Agustus 2019 | 08:30 WIB

Amitabh Bachchan kini hidup dengan fungsi hati hanya 25 persen.

 

Diketahui bahwa beberapa herba non-toksik memiliki aktivitas berlawanan dalam bentuk penstabilan membran, efek anti-oksidatif dan penghambatan CYP2E1.

Sebuah tinjauan literatur yang tersedia menunjukkan bahwa pengurangan kadar lipid peroksida dalam jaringan dan peningkatan superoksida dismutase, katalase, glutathione, glutathione-s-transferase dan aktivitas glutathione peroksidase harus membantu menjaga integritas sel hati dan mengontrol peningkatan kadar enzim hati.

Awalnya empat kandidat herbal potensial diuji dalam model kelinci percobaan ATT yang diinduksi toksisitas hepato dan ditandai kemampuan hepato-protektif ditunjukkan.

Tulisan penelitian ini diterbitkan pada 21 Juni 2007 di World Journal of Gastroenterology.

Dua ramuan yaitu Curcuma longa dan Tinospora cordifolia dipilih untuk penelitian lebih lanjut karena kemanjurannya yang lebih tinggi, profil toksikologi yang sangat aman dan aksi sinergis bila digunakan dalam kombinasi.

Kita mengenal kedua tanaman obat itu sebagai kunyit dan bratawali.

Hasil uji klinis membuktikan keamanan dan kemanjuran formulasi sebagai adjuvant untuk ATT konvensional dalam mencegah kerusakan hati tanpa keraguan dengan membatasi kejadian hepatotoksisitas (ringan) menjadi 0,06% dibandingkan dengan 14% karena pengobatan konvensional saja pada kelompok kontrol.

Kurang gizi, HIV positif, pembawa virus Hepatitis B / C. Sabit positif, kasus kambuh, kasus dengan penyakit milier atau luas, COPD, asma, Diabetes mellitus, hipertensi ... semua direkrut di kedua kelompok, yang dapat menjelaskan insiden hepatotoksisitas yang lebih tinggi pada kelompok kontrol.

Pada saat yang sama serupa pasien dalam kelompok percobaan tidak hanya lolos dari kerusakan hati tetapi menunjukkan tingkat kesembuhan yang lebih tinggi dan resolusi lesi yang lebih baik.

Hasil ini mendorong penelitian lebih lanjut dan uji coba dengan pasien immunocompromised, multi-resistan dan tidak menanggapi serta juga kasus laten TB yang berpotensi berisiko serius dengan pengobatan pencegahan.

Melihat skenario seperti yang dijelaskan sebelumnya, hasil uji coba ini membawa arti penting dan penerapan pada program pengendalian TB tingkat massal dan mungkin membantu mengekang kebangkitan TB di negara-negara maju setelah munculnya HIV dan AIDS.

Baca Juga: Hati-hati! Kuman Tuberkulosis Bisa Kebal Obat Bila Tak Diobati Secara Tuntas