Find Us On Social Media :

Benarkah Tak Ada Sinergi antara Perjuangan Bung Karno dan Para Pemuda?

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 17 Agustus 2019 | 17:30 WIB

Peristiwa Rengasdengklok

Demonstrasi yang mereka lakukan didukung oleh tentara seperti adanya anggota pasukan "tidak dikenal" yang dipimpin Kemal Idris di depan Istana tanggal 11 Maret 1966.

Terdapat perbedaan situasi dan posisi para pelaku sejarah dalam kedua peristiwa tersebut.

Dalam tahun 1945, baik Sukarno-Hatta dan para pemuda sama-sama berjuang melawan penjajah (Belanda) walaupun pada mulanya terdapat sedikit perbedaan pandangan mengenai waktu menyatakan kemerdekaan.

Sedangkan dalam kasus tahun 1966 para pemuda justru berlawanan dengan Sukarno. Bahkan campur tangan asing (seperti Amerika Serikat) dalam menjatuhkan Bung Karno sudah terbukti.

Baca Juga: Beginilah Tulisan Tangan Bung Karno yang Luar Biasa, Isaratkan Masa Depan dengan Percaya Diri

Kedua peristiwa di atas – yang menggambarkan panas dinginnya hubungan Sukarno-Hatta dengan  para pemuda – sedikit banyak sudah pernah diungkapkan dalam berbagai buku sejarah.

Yang agak jarang adalah kisah mengenai Sukarno (dan Hatta) di seputar Sumpah Pemuda.

Terkesan bahwa perjuangan Sukarno dalam pergerakan nasional tidak bersentuhan dengan peristiwa yang terjadi tanggal 28 Oktober 1928.

Pertanyaannya, apa yang dilakukan Sukarno ketika itu?

Baca Juga: 'Hei Wanita yang Pakai Kelom Geulis, Mari Duduk Dekat Saya', Penuturan Beberapa Wanita Mengenai Sosok Bung Karno

Sumpah Pemuda tanpa Sukarno?

Tanggal 27-28 Oktober 1928 berlangsung Kongres Pemuda II yang berakhir dengan pembacaan sumpah tentang persatuan Indonesia.

Peristiwa itu selalu dikenang. Nama-nama Soegondo Djojopoespito, M. Yamin, Amir Sjarifuddin, dan WR Supratman disebut-sebut dalam peristiwa bersejarah itu.

Tetapi Sukarno dan Hatta di mana? Apakah mereka tidak mendukung pernyataan penting itu?

Baca Juga: Ulang Tahun Bung Karno ke-118: Ini 9 Istri Soekarno yang Cantik nan Anggun, dari 'Janda Perawan' hingga Penari Istana