Find Us On Social Media :

Keranjingan Makanan atau Minuman Manis? Baca Dulu 6 Fakta Seputar Gula Ini, dari Jenis Hingga Batas Konsumsinya

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 19 Juli 2019 | 09:00 WIB

Terlalu banyak gula bikin berat badan susah turun meski sudah olahraga lari.

Oleh karena itu, para penderita penyakit diabetes wajib mengatur makanan yang masuk agar tak menimbulkan hiperglikema.

Walau telah diberi injeksi insulin, pemilihan jenis gula menjadi hal utama agar tak memperberat kerja tubuh penderita diabetes.

4. Air gula vs air tebu

Baca Juga: Ini 6 Manfaat Kesehatan dari Gula Kelapa yang Bisa Bikin Anda Beralih dari Gula Putih, Salah Satunya untuk Kesehatan Usus

Air tebu memang digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula pasir, tapi kandungan nutrisi di antara air tebu dan air gula sangat berbeda.

Meski terasa manis, air tebu adalah olahan alami yang masih mengandung nutrisi asli dari tanaman tebu.

Nutrisi dalam air tebu tak hanya gula dan karbohidrat, tapi juga kandunga gizi lain. Air tebu terdiri atas glukosa dan fruktosa.

Indeks glikemik atau ukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan diubah menjadi gula darah antara gula pasir dan air tebu berbeda.

Baca Juga: Ganti Gula Anda dengan Gula Aren Dan Rasakan Manfaatnya, dari Tingkatkan Energi Hingga Rehidrasi

Tinggi angka glikemik berbanding lurus dengan pengaruh kadar insulin dan gula darah.

Skala indeks glikemik antara 0-100, di mana gula pasir mempunyai nilai glikemik sebesar 68 dan air tebu mempunyai indeks glikemik sebesar 43.

Semakin tinggi nilai glikemik, maka semakin tinggi juga pengaruhnya terhadap kadar insulin dan gula darah.

Sebaiknya, pilih air tebu alami yang dibuat langsung dari batang tebu karena kandungan antioksiden atau polifenol yang terdapat di air tebu dengan fungsi antialergi, antirival, dan antiperadangan.

Baca Juga: Dapat Pengaruhi Gula Darah, Bagaimana Efek Makan Nanas Bagi Dula Darah?

Hindari air tebu kemasan dengan pertimbangan pengolahan dapat merusak polifenol.

5. Berhenti konsumsi gula

Berhenti mengonsumsi gula rafinasi secara total menjadi hal baik bagi kesehatan tubuh.

Menurut ahli gizi Mugdha Pradhan mengatakan, berhenti konsumsi gula rafinasi secara total akan baik bagi tubuh.

Apa alasannya? Ia menyebutkan, hal ini akan membuat seseorang menjadi lebih enerjik dan tidak merasa lemas.

Baca Juga: Kasmaran pada Pelayan Kopi, Pria Ini Pesan Kopi dengan 5 Sendok Gula Setiap Hari hingga Berujung Diabetes

Menghentikan konsumsi gula rafinasi dapat dilakukan dengan mengganti karbohidrat olahan ke karbohidrat berserat tinggi.

Selain diabetes, gula ternyata juga dapat menyebabkan alzheimer, bahkan membuat sel kanker. Sel kanker memakan gula yang berguna bagi pertumbuhannya.

Konsumsi gula per orang diimbau tak lebih dari empat sendok makan atau sebesar 50 gram per hari.

6. Ibu hamil

Baca Juga: Bagai Perisai dan Pedang Raja Daud, Itulah Keunggulan Angkatan Udara Israel di Medan Pertempuran

Ibu hamil sangat tidak disarankan mengonsumsi gula dalam jumlah berlebih. Kenapa? Sebab, gula akan diserap dan menuju sirkulasi darah dengan cepat.

Jika kadar gula darah terlalu tinggi, tubuh akan mengalami kesulitan dalam penyeimbangan kadar gula darah.

Keadaan yang terus berlanjut bisa berujung menjadi penyakit diabetes getasional atau diabetes dalam kehamilan.

Tak hanya itu, kebanyakan mengonsumsi gula dapat membuat bayi berukuran besar atau markosomia.

Baca Juga: Anda Kecanduan Rasa Asin dan Manis? Ini 5 Cara Melawan Kecanduan Garam dan Gula

Bayi besar dapat menyebabkan komplikasi dalam persalinan dan meningkatkan risiko penyakit metabolik di masa kanak-kanak. (Mela Arnani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta Seputar Gula, dari Jenis hingga Batas Konsumsinya"