Akibatnya, pada ulang tahunnya yang ke-21, Golden mencapai puncak berat badannya, yaitu 501 pon atau 227 kg.
Kenyataan itu membuatnya merasa seolah tenggelam. Itu adalah kali pertama dia melihat nomor pada timbangan berat badannya.
Baca Juga : Dengan Diet Sederhana, Pria Ini Turunkan Berat Badannya Hingga 49 Kilogram
Saat itu Golden berada di dokter untuk agenda cek rutin memeriksa tekanan darahnya. Tekanan darahnya saat itu juga menunjukkan angka yang sangat tinggi.
Dari situ, Golden tahu dia harus melakukan perubahan, tetapi ingin menghindari prosedur invasif atau bedah, seperti operasi lambung.
Golden tak pernah menyangka bahwa penerbangan yang dilakukannya untuk mengunjungi orangtua memiliki kenyataan yang lebih pahit.
Maskapai mengatakan kepadanya bahwa dia membutuhkan dua kursi, sehingga maskapai menjadwalkan ulang untuk penerbangan lain di kemudian hari.
Baca Juga : Ini 5 Minuman Pengantar Tidur yang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Kemudian, maskapai memberinya tanda untuk diletakkan di kursi di sebelah yang bertuliskan sesuatu, seperti 'kursi yang disediakan untuk orang cacat.' "Itu sangat memalukan," katanya.
Pada saat itu, dirinya amat tertekan dan merasa semua harapan hilang. Ia merasa dirinya hanya akan bisa makan sampai mati.
"Satu-satunya harapanku adalah bahwa aku mati dalam tidur, dan bukan dari serangan jantung atau stroke," katanya.
Meski bertekad melakukan perubahan, Golden tidak tahu harus mulai dari mana. Setelah melakukan beberapa pencarian online, ia belajar tentang prinsip keseimbangan energi, yaitu kalori masuk dan kalori keluar.