Find Us On Social Media :

Kisah Kekaisaran Jepang yang Sarat dengan Tradisi, Saat Lahir Sudah Harus Dipisahkan dari Orangtuanya

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 4 Mei 2019 | 14:00 WIB

Sementara itu banyak tokoh militer melakukan bunuh diri. Itu pun sambil menyerukan Tenno Heika ... Banzai!

Kaisar tinggal di perpustakaan

Walaupun Jepang sudah menyatakan takluk, baru dua minggu kemudian tentara Amerika berani menginjakkan kakinya di Negara Matahari Terbit itu, sebab keganasan orang Jepang sudah mereka rasakan dalam perang di Pasifik.

Baca Juga : Akan Dapat Libur 10 Hari, Penduduk Jepang Justru Tidak Bahagia

Namun, Jenderal MacArthur, panglima tertinggi Angkatan Perang Sekutu di Pasifik, yakin rakyat Jepang tidak akan membangkang pada penntah kaisarnya.

"Kaisar sudah menyuruh mereka meletakkan senjata. Mereka pasti patuh, sebab ia itu dewa."

MacArthur tahu, sebab ketika berperang melawan mereka, ia mempelajari sejarah, kebudayaan, cara berpikir dan cara hidup mereka.

Walaupun MacArthur didesak oleh Amerika maupun Rusia untuk menghukum Hirohito, ia tidak mau.

Di luar Jepang banyak orang meremehkan Hirohito yang bertubuh kecil, bermata cadok dan berjalan seperti Charlie Chaplin ltu. La dianggap cuma sekadar boneka yang tidak berdaya, MacArthur berpendapat lain.

Kalau Hirohito dihukum, akan terjadi kekacauan, sebab bagi Jepang menyelamatkan muka itu penting, katanya. Maka itu jangankan menghukum, memanggil Hirohito untuk datang ke hadapannya pun tidak dilakukannya.

Baca Juga : Bangga dengan Makanan Indonesia, Duta Besar Jepang Ini Sering Pamerkan Beragam Masakan Indonesia

Cuma harta Htrohito saja (sebesar 0,25 juta dolar) disita dan status kedewaannya dicopot.