Find Us On Social Media :

Ngerii…. Eksekusi Hukuman Mati yang Tidak Langsung Mati

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 28 April 2019 | 10:30 WIB

 

Intisari-Online.com – Dalam beberapa kasus kematian yang terjadi akibat hukuman mati tidak secepat yang dibayangkan dan malah meninggalkan kepiluan.

Berikut ini di antaranya:

10 Agustus 1982. hukuman mati dengan kursi listrik bagi Frank J. Coppola di negara bagian Virginia.

Baca Juga : Hukuman Mati di Indonesia, Algojo: 'Maaf Saya Hanya Menjalankan Perintah'

Kendati tak satu pun media menjadi saksi eksekusi itu, salah satu jaksa memberi kesaksian bahwa proses hukuman mati itu memerlukan waktu "lama", 175 detik.

Pada sentakan ke-2 tercium bau dan suara mendesis membakar tubuh. Kepala Coppola dan tangannya dipenuhi oieh api. Asap memenuhi kamar eksekusi itu.

10 Maret 1992. Hukuman mati dengan suntikan kepada Robyn Lee Parks di negara bagian Oklahoma.

Baca Juga : Terancam Hukuman Mati, Steve Emmanuel Diduga 10 Tahun Terlibat Jaringan Narkoba Internasional

Tubuh Parks memperlihatkan perlawanan dua menit sesudah obat-obatan mematikan itu disuntikkan.

Otot-otot rahang, leher, dan perut mulai bereakst tidak teratur selama lebih kurang 45 detik.

Parks masih mengembuskan napas dan bereaksi keras akibat sumbatan dalam mulut sampai kira-kira 11 menit sejak obat pencabut nyawa dimasukkan.

Baca Juga : Steve Emmanual Terancam Hukuman Mati: Kisah Permintaan Terakhir Terpidana Mati yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri

Salah satu wartawan, Wayne Greene, yang menyaksikan eksekusi itu berkomentar, "Proses kematian itu terasa brutal, menyakitkan, dan menakutkan."

7 November 2001. Jose High dari negara bagian Georgia. High baru dinyatakan meninggal setelah 1 jam 9 menit sejak eksekusi dimulai.

Setelah berusaha menemukan nadi selama 15-20 menit teknisi medis darurat meninggalkan terpidana.

Baca Juga : Steve Emmanuel Terancam Hukuman Mati: Ini Urutan Eksekusi Mati di Nusakambangan, Bikin Napi Tak Kuasa Menahan Tangis

Akhirnya satu jarum bisa ditusukkan ke tangan High dan dokter berhasil menyuntikkan jarum kedua antara bahu dan leher.

Yang lolos dari lubang jarum

Namun, ada kalanya juga yang sudah dijatuhi hukuman mati bisa lolos dari lubang jarum hukuman mati.

Baca Juga : Jika Nekat Selfie di Pantai Ini, Anda Bisa Dapat Hukuman Penjara Seumur Hidup Hingga Hukuman Mati

Di AS dalam banyak kasus, hukuman mati yang teiah diketok palu direvisi bila didapat bukti baru yang menguatkan. Inilah beberapa kasus terpidana akhirnya dibebaskan.

David Keaton, dipidana mati tahun 1971 di negara bagian Florida dan dibebaskan tahun 1973.

Salah satu yang dijadikan dasar adalah kesalahan identifikasi dan adanya tekanan dalam pemeriksaan.

Baca Juga : Jadi Pengedar Narkoba, Zul Zivilia Terancam Hukuman Mati: Seperti Ini Prosedur Hukuman Mati di Indonesia

Keaton dihukum mati lantaran membunuh seorang polisi dalam peristiwa perampokan. Mahkamah Agung mengoreksi keputusan itu setelah ditemukan bukti baru.

Tuntutan dicabut dan ia dilepaskan setelah pembunuh yang sebenarnya berhasil diidentifikasi.

Thomas Gladish, Richard Greer, Ronald Keine, dan Clarence Smith, keempatnya dihukum mati pada tahun 1974 di negara bagian New Mexico, namun dilepaskan pada 1976.

Baca Juga : Apa Kesalahan Stinney Hingga Ia Jadi Bocah Termuda yang Dieksekusi dengan Kursi Listrik?

Mereka dituduh metakukan pembunuhan, penculikan, sodomi, dan pemerkosaan. Ternyata penyelidikan lanjutan oleh Detroit News menemukan kebohongan yang dilakukan oleh penuntut, dan sumpah palsu akibat tekanan polisi, dan lemahnya prosedur penggunaan tes kebohongan.

Juri di distrik ternyata membebaskan dari tuduhan semula setelah pembunuh bersenjata berhasil diidentifikasi asal South Carolina.

Stanley Howard, dipidana mati tahun 1987 dan diberi pengampunan tahun 2003. la dituduh melakukan pembunuhan atas Oliver Ridgell.

Baca Juga : Anak 14 Tahun Ini Menangis Saat Dikuhum Mati dengan Kursi Listrik, 70 Tahun Kemudian Ia Dinyatakan Tidak Bersalah

Satu-satunya alasan utama hukuman itu datang dari pengakuan polisi. Sementara menurut  Howard, pengakuan itu muncu! lantaran polisi melakukan penyiksaan.

Sementara bukti-bukti yang digelar di ruang pengadilan bertentangan dengan BAP yang direkayasa.

Bukti lain datang dari Tecora Mullen, penumpang yang ada di dalam mobil waktu Ridgell terkena tembakan. Mullen mengaku pada saat penembakan hari gelap dan hujan.

Baca Juga : Hukuman Gantung di Inggris Terpaksa Direvisi Gara-Gara Wanita Ini ‘Hidup Lagi’ Setelah Dihukum Mati

Dengan begitu satu-satunya orang yang dicurigai adalah suami Mullen. (Intisari April 2003)