Find Us On Social Media :

Tu-16 AURI: Inilah Pesawat Penghancur Kapal Induk Bak Malaikat Maut yang Paling Ditakuti Belanda

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 12 November 2017 | 09:30 WIB

Singkat kata, Presiden Soekarno yang memang sedang memimpikan untuk memiliki kekuatan udara yang tangguh lalu memerintahkan untuk membentuk tim pembelian pesawat Tu-16.

Apalagi pada masa itu, AS sedang menerapkan embargo persenjataan sehingga RI mau tak mau harus berpaling ke Blok Timur, Rusia.

Tim pembelian Tu-16 di bawah pimpinan Jendral A.H Nasution bersama Salatun kemudian berangkat ke Uni Soviet ( 1960).

Ketika berangkat sebetulnya delegasi pembeli senjata itu belum yakin apakah Rusia  bersedia menjual Tu-16 kepada Indonesia.

Tapi Rusia yang sedang mengincar negara-negara di kawasan Asia untuk dijadikan negara berideologi komunis rupanya memandang Indonesia sebagai negara yang potensial.

Di antara persenjataan yang kemudian ditawarkan kepada delegasi Indonesia  salah satunya ternyata Tu-16.

Tawaran yag sangat mengagetkan itu bagaikan rejeki nomplok sehingga delegasi Indonesia langsung menerimanya.

Pembelian Tu-16 yang dilaksanakan oleh Indonesia tentu saja langsung menggetarkan negara-negara di kawasan Asia dan juga Blok Barat mengingat jumlahnya mencapai 24 unit.

Sebanyak 12 Tu-16 A merupakan pesawat pengebom sementara 12 Tu-16 KS lainnya merupakan pesawat bersenjata rudal antikapal perang.

Pembelian 24 Tu-16 ini langsung disusul program latihan bagi para awak Tu-16.

Mereka kemudian belajar menerbangkan Tu-16 di Kawasan Chekoslovakia dan Rusia.