Find Us On Social Media :

Mengapa Warga Catalan Ingin Merdeka dan Bagaimana Tanggapan Spanyol? (Sebuah Pengantar)

By Moh Habib Asyhad, Senin, 2 Oktober 2017 | 18:30 WIB

Survei yang dilakukan pada Juli lalu menunjukkan, 49 persen warga Catalan menentang kemerdekaan sementara 41,1 persen mendukung.

Bagaimana bisa sampai referendum?

Parlemen Catalan, di mana koalisi Puigdemont menguasai kursi mayoritas, telah mengambil langkah legislatif menuju kemerdekaan selama lebih dari satu tahun.

Pada Juni, Puigdemont mengumumkan referendum akan dilakukan pada awal Oktober. Tawaran yang diajukan: “Apakah Anda ingin Catalunya menjadi negara merdeka dalam bentuk republik?”

September kemarin, setelah sidang parlemen daerah yang cukup panas, anggota parlemen mengeluarkan undang-undang referendum untuk membuka jalan pemungutan suara.

Pemerintah menegaskan bahwa referendum akan mengikat secara hukum dan telah berjanji untuk menyatakan kemerdekaan dari Spanyol dalam waktu 48 jam setelah kemenangan untuk pemilih “ya”.

Lalu bagaimana tanggapan pemerintah Spanyol?

Selepas sidang parlemen itu, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy menegaskan bahwa referendum tidak akan berlanjut dan berjanji untuk menggunakan semua cara legal agar pemerintah pusat bisa mencegahnya.

Atas dasar apa pemerintah Spanyol menolak pemungutan suara?

Pemerintah berargumen bahwa segala referendum mengenai kemerdekaan Catalunya akan menjadi ilegal karena konstitusi Spanyol tahun 1978 tidak menulis ketentuan untuk memilih menentukan nasib sendiri.

Pengadilan Konstitusional Spanyol, yang telah menangguhkan undang-undang referendum yang diajukan melalui parlemen Catalunya September kemarin, sedang mempertimbangkan apakah undang-undang tersebut melanggar konstitusi atau tidak.

Pada Maret kemarin, mantan presiden Catalan Arthur Mas dilarang memegang jabatan politik selama dua tahun setelah dinyatakan bersalah karena tidak menaati pengadilan konstitusional dengan mengadakan referendum kemerdekaan simbolis tiga tahun lalu.