Find Us On Social Media :

Bagaimana Reaksi Luar Negeri terhadap Geger G30S?

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 23 September 2017 | 19:00 WIB

(Baca juga: Soal Film ‘Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI’, Rektor IKJ: Itu Filmnya Menyebalkan)

Karangan pertama yang dapat dikemukakan adalah buah tangan Dr Justus M. van der Kroef, seorang guru besar dari University of Bridgeport, Amerika Serikat.

Sarjana Amerika keturunan Belanda ini di Indonesia dikenal karena karena Indonesia in the Modern World (I + II, 1954, + 1956) dan The Communist Party of Indonesia (1965).

Karangan van der Kroef terdapat di dalam majalah Orbis, X, No. 2; Summer 1966 , halaman 458-487, dan berjudul Gestapu in Indonesia.

Karangan ini, meskipun mengandung beberapa kekeliruan fakta, namun analisanya masuk akal.

Menurut van der Kroef, tujuan daripada “Gestapu" ada tiga: (1) Mendorong kemudi pemerintahan 30 a 40 derajat ke arah suatu “Demokrasi Rakyat" komunis yang penuh, (2) Menghancurkan struktur komando daripada Angkatan Darat, dan (3.) Membentuk daerah basis ala Mao Tse-tung di Kompleks Merapi-Merbabu.

Motif daripada “Gestapu" menurut van der Kroef adalah (1) Militansi revolusioner yang terus ditingkatkan oleh PKI, karena momentumnya sendiri akan menuntut suatu klimaks; tiadanya klimaks akan membuat suatu retrogresi yang berbahaya bagi Partai; (2) Sesudah meninggalnya Sukarno, pastilah PKI akan terlibat ke dalam pertarungan berdarah dengan musuh-musuhnya, justru karena telah timbulnya rasa pahit-getir dan ketegangan sebagai akibat taktik tekanan oleh PKI. Karenanya, lebih baik PKI mempersiapkan diri untuk konflik itu dan bahkan memberikan pukulan terlebih dulu.

Karangan kedua yang patut dikemukakan adalah karangan Dr John O. Sutter, seorang Senior Research Associate dari pada Asia Foundation, yang di Indonesia dikenal karena bukunya  Indonesianisasi: Politics in a Changing Economy, 1940 -1955, ( 4 jilid, 1959).

Sutter menulis artikel yang berjudul “Two Faces of Konfrontasi: Crush Malaysia and The Gestapu” dalam majalah Asian Survey, Oktober 1965.

Seperti telah dapat dicerminkan oleh judulnya, artikel ini terdiri atas dua bagian, yang pertama mengenai Konfrontasi dan yang kedua mengenai Gestapu. Yang perlu disinggung hanyalah yang mengenai Gestapu.

Artikel ini sayang sekali mengandung kekeliruan-kekeliruan fakta mengenai kisah peristiwa “G-30-S” namun garis besar tafsirannya benar.