Find Us On Social Media :

Kisah-kisah Lucu dan Menegangkan di Sela-sela Kemuraman Pengkhianatan G30S

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 22 September 2017 | 14:30 WIB

Masalah semacam inilah yang membuat petugas-petugas malam yang gampang grogi membuat contekan di telapak tangannya. Memang kerahasiaannya jadi berkurang, tapi apa boleh buat? •

(Sinar Harapan, Jumat, 22 Oktober 1965)

Terlalu bersemangat?

Lain lagi yang terjadi di lingkungan media. Entah karena begitu bersemangat dalam suasana mengganyang Gerakan 30 September, sebuah surat kabar memasang iklan ucapan selamat atas pengangkatan Pak Harto yang waktu itu panglima Kostrad menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat.

Dengan huruf-huruf yang mencolok terpampang di iklan itu bahwa Mayjen Soeharto diangkat menjadi Menteri Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno ....

Tentu saja wartawan surat kabar ybs. menjadi cukup sibuk meminta maaf ketika iklan itu disodorkan kepadanya oleh kepala perwira penerangan Kostrad saat itu.

(Kompas, Sabtu, 23 Oktober 1965)

Kejutan

Pagi-pagi buta tanggal 23 Oktober 1965 sebuah truk yang mengangkut beberapa orang pemuda merayapi salah satu jalan di Sala. Para pemuda itu berseru, "Bantuan ... bantuan ... Kampung Madu (bukan nama sebenarnya) diserang ... ayo bantuan ...!"

Dalam sekejap berjubel-jubellah truk itu dengan orang-orang yang ingin memberikan bantuan kepada kampung yang dikenal simpatisan G30S dan ketika itu sedang dilanda kaum demonstran.

Di sebuah tanjakan di Jl. Sorogenen terjadi kejutan. Beberapa prajurit baret merah muncul.