Data dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia menunjukkan, anak usia lima tahun pun bisa mengidap DM tipe-1. Sementara, data dari American Diabetes Association menunjukkan, penderita DM tipe 1 berjumlah sekitar 5 - 10% dari keseluruhan penderita diabetes.
Adapun DM tipe lain-lain adalah diabetes yang terjadi karena penyakit tertentu seperti talasemia, sindrom down dan DM gestasional yang terjadi pada ibu hamil.
Baca Juga : Diet Nasi Dijamin Turunkan Risiko Diabetes dan Obesitas, Tapi Jangan Asal
Dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A (K), konsultan endokrinologi anak, menyatakan 20% penyebab DM tipe 1 adalah faktor keturunan, baru sisanya karena faktor Iain. Sebagian faktor tersebut hingga saat ini masih belum jelas.
Karena faktor keturunan, orang tua diabetesi memiliki risiko lebih besar mewarisi penyakit ini kepada anaknya. Tapi anak yang orang tuanya normal juga bisa terkena. Pankreas bisa rusak misalnya akibat virus. Karena itu orang tua yang diabetesi perlu waspada ekstra.
Anak dengan DM tipe 1 mengalami gejala yang sama seperti orang dewasa dengan DM tipe 2. Misalnya, cepat haus, sering kencing, cepat lapar, berat badan turun terus, dan mengompol (tanpa pandang usia). Kalau anak sudah mengalaminya, orangtua harus waspada.
Awalnya mungkin sepele, anak sering kencing di malam hari. Waspadalah jika anak yang sepatutnya sudah tidak ngompol, ternyata ngompol. Aman menilai, kewaspadaan terhadap DM tipe 1 di Indonesia masih terbilang rendah.
Baca Juga : Bukan Merokok, Ini Penyebab Terbesar yang Bisa Sebabkan Diabetes dan Penyakit Jantung
Ini wajar karena masyarakat belum begitu mengenalnya. Akibatnya, anak yang menderita terlambat didiagnosis. Padahal diyakini masih banyak yang tidak dibawa ke dokter ahli endokrinologi.
Angka tadi diperkirakan cuma 30% saja dari jumlah total penderita. Dari 392 pasien tadi, 56% datang ke dokter dalam kondisi ketoasidosis. Begitu berobat langsung masuk ruangan intensive care unit (ICU) karena kesadarannya menurun akut.
Mengancam jiwa
Tubuh penderita DM tipe 1 selalu kekurangan insulin. Hormon ini diperlukan agar glukosa bisa dirombak menjadi energi. Jika mekanisme itu terganggu, tubuh menggunakan otot dan lemak sebagai sumber energi.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR