Intisari-Online.com – Vatsyayana penulis buku ‘Kama Sutra’ mengingatkan zamannya bahwa "Manusia Dapat Memberi Makna pada Hidupnya".
Tidak perlu mencari makna ke mana-mana, karena makna ada di mana-mana.
Maka lahirlah sebuah falsafah, bukan filsafat yang kering, cara hidup yang penuh lembap. Falsafah Kama Sutra.
Namun, kita harus menemukannya!
Persis seperti mentega atau krim di dalam susu - sudah ada namun tidak terlihat.
Susu harus di proses untuk mendapatkan krim atau mentega di dalamnya, dan proses inilah kehidupan.
Susu di dalam cawan Anda berasal dari seekor sapi.
Susu di dalam cawan saya pun berasal dan seekor sapi.
Lain sumber Anda (sapi Anda), lain pula sumber saya (sapi saya).
Namun, susu yang kita miliki sama, sama-sama bergizi dan memiliki khasiat yang sama pula.
(Baca juga: Penulis Buku Kama Sutra: Urusi Dulu Sesuatu yang Paling Dasar di Dalam Dirimu, yaitu Seks!)
Untuk memperoleh mentega, kita pun harus sama-sama mengolahnya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR