Walau cara kita bisa beda, hasilnya akan sama lagi.
Berdasarkan perumpamaan itu, Vatsyayana mengajak kita untuk mengenali diri, untuk menemukan jati diri atau pusat di dalam diri – the centerpoint.
Banyak cara untuk menemukan jati diri. Namun, ada empat upaya utama.
Setiap upaya mewakili satu sudut, satu sisi kehidupan, yang barangkali berseberangan tetapi dapat dipertemukan.
(Baca juga: Kepala Pundak Lutut Kaki dalam Kama Sutra)
Pertama adalah kama (keinginan)- keinginan kuat, tunggal, untuk menemukan jati diri.
Sementara ini, keinginan kita masih bercabang. Terdorong oleh hawa nafsu, kita dapat menginginkan apa saja.
Perlahan, tanpa memaksa, kita harus mengarahkan keinginan itu kepada diri sendiri.
Dari sekian banyak keinginan, kita menjadikannya satu keinginan; keinginan untuk menemukan jati diri.
Kedua adalah artha, biasa diterjemahkan sebagai harta.
Sesungguhnya, artha juga berarti "makna" atau "arti", Temukan makna hidup!
Adakah uang atau harta itu yang memberi makna pada hidup kita?
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR