Kama harus bertemu dengan moksha, itulah titik di seberangnya.
Berkeinginanlah untuk meraih kebebasan mutlak.
Kemudian artha harus bertemu dengan dharma – carilah harta sehingga Anda dapat berbuat baik, dapat berbagi dengan mereka yang berkurangan.
Berikan makna kepada hidup Anda dengan berbagi kebahagiaan, keceriaan, kedamaian, dan kasih.
Namun, selama ini kita menggabungkan dharma dengan moksha.
Berbuat baik, beramal saleh, untuk meraih kebebasan.
Kemudian kebebasan pun kita terjemahkan sebagai keselamatan bagi diri, jiwa, atau sebuah kapling di surga.
Bebas dari api neraka, itulah definisi kita tentang kebebasan.
Bebas dari penderitaan, entah fisik, mental, emosional atau apa yang kita anggap rohani.
Itu saja.
Padahal, roh atau batin melampaui suka dan duka.
Roh atau batin adalah napas-Nya yang ditiupkan-Nya ke dalam "apa yang kita sebut diri kita".
Penderitaan fisik, mental, maupun emosional semata-mata karena kita tidak mau menerima perubahan.
Setelah digunakan selama puluhan tahun, kendaraan bernama badan sudah pasti mengalami kerusakan.
Itu wajar dan normal. Terimalah kewajaran itu.
Artikel ini ditulis oleh Anand Krishna di buku Healthy Sexual Life dengan judul ‘Neo Kama Sutra: Kebajikan Kuno Bagi Manusia Modern’.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR