Ternyata enak
Ofang Vietnam kemudian tahu, ternyata tanaman itu dapat dimakan buahnya seperti di Meksiko, lalu mengebunkannya khusus untuk dipanen buahnya.
Di sepanjang pantai timur, mulai dari Ho Chi Minh City di selatan, sampai ke Nha Trang di utara, kini muncul kebun kaktus itu, sampai ratusan hektar luasnya.
Walaupun usahanya komersial, namun cara bertanamnya masih secara tradisional seperti cara orang Indian Amerika Selatan (bagian utara).
Kaktus ditanam di antara pohon-pohon lain yang bertindak sebagai tempat panjatan yang murah.
Secara berkala, pohon panjatan ini dipangkas daunnya agar bisa leluasa meneruskan matahari ke batang kaktus. Para pekebun yakin bahwa dengan tindakan itu, produksi buah naga bisa meningkat.
Kalau sudah musim buah, antara Juli dan Oktober, buah thang loy memang melimpah sampai dihidangkan sebagai pencuci mulut di pesawat Vietnam Airlines ke Eropa.
Di Vietnam sendiri, buah dijajakan di kios buah-buahan wet market (pasar becek).
Secara sederhana, buah naga dimakan segar, setelah masak dan empuk. Buah dibelah jadi dua, lalu daging buahnya yang putih bertaburan biji hitam kecil-kecil disendoki.
Biji ini dapat dimakan tanpa menggangu kesehatan, seperti biji selasih. Baru kita tahu betapa menyegarkan daging buah itu, yang dipromosikan sebagai "lebih manis daripada semangka", tapi agak asam-asam sedikit.
Cara makan seperti ini kita tiru (alihteknologikan) dari orang Indian Amerika Selatan. Kulit buah belahan kita pegang sebagai semacam mangkuk.
Mereka yang enggan makan seperti orang Indian, mengolah buah menjadi pai saja. Ada pula yang menyantapnya sebagai dessert dalam bentuk es krim restoran modern.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR