Mitos khasiat penyembuhan
Dalam berbagai pameran buah-buahan tahun 1999 yang lalu, buah naga dipromosikan sebagai penyeimbang kadar gula darah, pencegah kolesterol tinggi, dan pencegah kanker usus.
Promosi yang berlebihan seperti ini harus dibaca dengan kacamata yang skeptis. Sebab, bukti khasiat yang dikemukakan bukan bukti hasil penelitian, tetapi hanya daftar kandungan nutrisi yang disusun para "promotor" sendiri.
Kita diajak menarik kesimpulan berdasarkan angka-angka kandungan nutrisi itu. Tentu saja ada yang tidak mau.
Jenis kaktus penghasil nopalitos yang sudah jelas berkhasiat ialah Opuntia ficusindica karena sudah jelas diteliti dengan sahih.
"Makan nopalitos dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes yang tidak tergantung pada insulin," tulis Yosef Mizrahi dan Avinoam Nerd dafi Ben Gurion University, Israel, dalam "Cacti as crops" di Horticultural Review 18 (1997): 291-320. "Selain itu, nopalitos juga menurunkan kadar lemak dan kolesterol darah."
Nopalitos ialah pucuk tunas cabang kaktus prickly pear, Opuntia ficus-indica yang masih pipih seperti daun, sampai disebut salah kaprah "daun kaktus".
Setelah dibuang duri dan tunas daunnya yang muda, sayur itu bisa dimasak macam-macam, termasuk sebagai salad dan sop daging.
Walaupun nilai gizinya sama dengan jenis-jenis sayuran lain seperti spinach dan daun selada (90% air, 3 - 7% karbohidrat, dan 1,3% mineral, terutama kalsium), namun ia merupakan sumber vitamin beta karoten (18 – 30 mg tiap 100 g bobot sayuran) dan vitamin C (10 - 18 mg tiap 100 g bobot sayuran).
Inilah yang menjaga kesehatan orang Indian Amerika Selatan dan Meksiko.
Tetapi baru tahun 1979, dunia kedokteran tahu bahwa nopalitos itu berkhasiat menurunkan kadar gula, sejak Doanez-Camacho dari Meksiko menelitinya.
Kemudian juga ternyata menurunkan kadar lemak dan kolesterol, setelah Fernandez dan kawan-kawannya meneliti buah prickly pear itu tahun 1992.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR