Teknis air refueling tidak hanya dilakukan oleh pesawat tanker tapi juga bisa dilaksanakan proses air refueling sesama A-4 atau pesawat lain yang memiliki tipe yang sama dengan A-4.
(Baca juga: Tiga Pengebom Nuklir Ini Sudah Sangat Uzur Tapi Masih Mampu Ciptakan Neraka Dunia dalam Sekejap Mata)
Di samping memiliki berbagai persenjataan yang sangat lengkap, A-4 juga dilengkapi sistem avionik yang sangat mendukung kemampuan tempurnya.
Sistem avionik yang dimiliki A-4 antara lain radar penentu ketinggian Bendix AN/APN-141 dan radar pemetaan serta deteksi jelajah Stewart Warner AN/APQ-145.
Kekuatan Skyhawk TNI AU kemudian terbagi dalam dua skuadron, yakni Skuadron Udara 11 Iswahyudi, Madiun dan Skuadron 12 Pekanbaru, Riau.
Sesuai programnya TNI AU sebenarnya tidak hanya ingin memiliki 2 skuadron Skyhawk dan berencana nambah 16 unit Skyhawk lagi.
Tapi keinginan TNI AU utuk menambah tipe dual seater itu gagal karena Israel tak mau melepasnya. Namun pada 1998 TNI AU berhasil menambah dua Skyhawk tipe TA-AJ yang merupakan eks AL AS.
Sesuai Operasi Alpa, TNI AU sebenarnya hanya akan mengoperasikan Skyhawk selama 10 tahun.
Namun berkat keandalan Skyhawk di medan tempur dan perawatan yang cukup sederhana, semua Skyhawk TNI AU dioperasikan hingga 24 tahun.
Proses up grade dilakukan agar usia operasionalnya mencapai 24 tahun. Proses ug grade dengan mendatangkan ahli dari Israel itu antara lain menambah perangkat TANS Computer, WDNS, ADF-60 serta radio VHF agar frekuensinya sesuai dengan navcom yang dioperasikan TNI pada saat itu.
Setelah dipensiunkan, skyhawk TNI AU antara lain pernah diterjunkan dalam operasi militer di Timor Timur kemudian digantikan oleh Sukhoi Su-27/30.
Khusus auntuk A-4 yang dimiliki Israel, sejumlah modifikasi untuk meningkatkan kemampuan tempurnya telah dilakukan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR