Pernah Dilarang Membuat Mesin Perang, Jepang Kini Justru Bikin Jet Tempur Siluman, Pertanda Apa Ini?

Moh Habib Asyhad

Editor

Pesawat tempur siluman punya Jepang
Pesawat tempur siluman punya Jepang

Intisari-Online.com -Demi membangun kekuatan udaranya, Jepang sebenarnya ingin membeli jet tempur siluman, F-22 Raptor.

Tapi karena Kongres AS memiliki prinsip untuk tidak menjual Raptor ke negara lain demi menjaga kerahasiaan teknologi tingginya, Jepang akhirnya memilih untuk membuat jet tempur generasi kelima secara mandiri.

(Baca juga:Rudal Balistik Hwasong-12 Kian Membuat Pamor Kim Jong-un Melambung, Sebaliknya Donald Trump Semakin Meredup)

Sebagai negara yang pernah mendapat control ketat atas kepemilikan alutsista—terutama oleh AS pasca-Perang DuniaII, dalam perkembangan terkini, Pasukan Beladiri Jepang (Japan Self Defense Force/JSDF) terutama Angkatan Udaranya, Japan Air Self Defense Force (JASDF) terus membangun kekuatan alutsistanya.

Salah satu alutsista yang siap dioperasikan adalah jet tempur berteknologi stealth (siluman), Mitsubishi X-2 Shinshin, yang secara formal bernama Advance Technology Demonstrator-X (ATD-X).

Dalam terminologi bahasa Jepang, Shinshin bisa berarti “kedalaman jiwa” yang merupakan wujud penyatuan jiwa dan tubuh (spirit).

Motto shinshin ini juga telah dikenal sebagai landasan batin seorang samurai ketika sedang bertarung menggunakan pedang andalannya.

Dalam penggarapannya Shinshin dikembangkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kementerian Pertahanan Jepang.

Yang kemudian mempercayakan produksinya kepada pabrik pesawat Mitsubishi Heavy Industries (MHI) beserta rekanan industri pertahanan (stake holder) dalam negeri lainnya.

Sebagai jet tempur generasi kelima X-2 Shinshin pada bulan April lalu telah sukses menjalani penerbangan perdananya (maiden flight).

Dengan kemampuan memproduksi sendiri jet tempur generasi kelima ini, Jepang menjadi salah satu negara elit dalam penguasaan teknologi jet tempur terdepan.

Negara-negara lain yang juga sudah bisa memproduksi jet tempur generasi kelima adalah Rusia, China, dan AS.

Sesuai rencananya JASDF akan mengoperasikan Shinshin lebih dari 100 unit mulai tahun 2027-2030 mendatang atau dalam waktu yang lebih cepat lagi tergantung tantangan militer yang harus dihadapi Jepang.

Kehadiran jajaran jet tempur Shinshin dalam jumlah besar bagi JASDF jelas akan semakin meningkatkan air power-nya dan tidak hanya sebagai kekuatan yang bersifat bela diri (self defense) tapi juga kekuatan yang memiliki kemampuan agressor.

Apalagi mulai akhir tahun 2016 ini JASDF juga sudah mengoperasikan jet tempur generasi kelima produksi AS, F-35 A.

(Baca juga:Alhamdulillah Anakku Lanang dan Nama-nama Unik di Indonesia Lainnya: Dari Tuhan, Saiton, hingga Es Bon Bon)

Jepang yang telah memesan sebanyak 42 unit F-35 A bahkan diizinkan untuk melakukan perakitan (final assembly) dan up grade terhadap F-35 lainnya yang menyusul dikirim.

Perakitan F-35 yang dilakukan oleh MHI itu, secara otomatis jelas akan makin meningkatkan kemampuan industri pesawat tempur Jepang untuk memproduksi dan sekaligus meningkatkan teknologi jet tempur Shinshin yang sedang digarapnya.

Artikel Terkait