Akibat sergapan yang disiapkan pasukan Turki di kawasan Chunuk Bair ini, pasukan ANZAC yang susah-payah bergerak maju kehilangan lebih dari 5000 personel pasukannya.
Kehilangan ribuan pasukan dalam waktu singkat itu langsug menyebabkan daya pukul pasukan Inggris merosot.
Pada tahap serbuan awal itu hampir semua kekuatan pasukan Inggris kehilangan banyak pasukan sehingga butuh dukungan pasukan baru.
Selain jumlah pasukannya merosot, daya gempur pasukan Inggris juga makin melemah akibat ribuan pasukannya dilanda kelelahan.
Pada tanggal 7 Agustus 1915 pasukan Inggris yang sudah lelah bertempur mendapat bantuan baru berupa 20.000 personel pasukan yang masih segar.
Pasukan Gurkha yang sedang menunggu rekannya pun mendapat kekuatan baru, yakni 29th dan 2/10th yang baru tiba dari tugasnya di Perancis.
Setelah mendapat pasokan pasukan yang masih segar itu, Jenderal Hamilton pun melancarkan serangan offensive yang kedua.
Tapi serbuan pasukan Inggris di Gallipoli secara keseluruhan telah mencerminkan keagagalan.
Akibat molornya waktu serbuan selain mengalami kekurangan logistik dan pasukan tempur, pasukan Inggris juga menghadapi musim dingin hebat di Gallipoli.
Musim dingin di Gallipoli yang terus berlangsung hingga bulan November makin bertambah parah hingga memutus jalur suplai logistik kompi-kompi pasukan gabungan Inggris yang lokasinya saling berjauhan.
Akibat keganasan musim dingin, General Winter di Gallipoli sungguh parah karena pasukan gabungan Inggris kehilangan 10 persen kekuatannya.
Pasukan Gurkha yang menjadi andalan Inggris juga turut jadi korban. Sebagai contoh 2/10th Gurkha yang tiba di Gallipoli dan berkekuatan 13 perwira Inggris, 17 perwira Gurkha, dan 734 personel pasukan setelah bertempur selama 6 bulan tinggal memiliki kekuatan satu perwira Inggris dan 79 personel pasukan Gurkha yang terdiri dari beragam pangkat.
Namun kendati telah kehilangan sebagian besar kawannya, pasukan Gurkha tetap menunjukkan ciri khasnya yang seharusnya tidak terjadi di medan perang yang ganas.
Mereka tetap bercanda dengan berbagai lelucon meskipun personel Gurkha yang sedang melucu salah satu kakinya telah membusuk dan harus dipotong akibat frostbite.
Akibat korban yang jatuh dalam kampanye Gallipoli demikian besar, Inggris akhirnya memutuskan untuk mengevakuasi seluruh pasukannya agar tidak mengalami kehancuran (disaster of war).
Kekuatan pasukan Inggris yang tersisa kini tinggal 90.000 personel, 4.500 hewan pembantu perang seperti kuda dan keledai, 1700 kendaraan tempur, dan 200 meriam.
Pasukan gabungan Inggris akhirnya berhasil dievakuasi tapi terpaksa harus menerima kenyataan pahit karena telah dikalahkan oleh musuh yang semula dianggap lemah.
Sementara jumlah pasukan gabungan Inggris yang gugur sangat besar. Pasukan Anglo-ANZAC kehilangan 205.000 prajurit dan Perancis kehilangan 47.000 pasukan.
Sedangkan korban yang diderita oleh Turki juga tak kalah besar, sebanyak 250.000-300.000 pasukannya tewas.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR