Bagi Jenderal Hamilton yang sudah kenyang bertempur di berbagai medan perang, pendaratan pasukan Inggris dan sekutunya di sejumlah pantai yang bertebing curam itu sebenarnya merupakan misi bunuh diri.
Ribuan pasukan Ingris yang sedang mendarat dan bergerak menuju pantai lalu meneruskan serbuannya dengan cara mendaki bukit, cara bertempur seperti itu jelas sangat berbahaya.
Para prajurit yang kurang terlindungi akan menjadi sasaran empuk bagi penembak jitu dan operator senapan mesin pasukan Turki serta Jerman yang posisinya berada di ketinggian.
Tapi Jenderal Hamilton sudah paham betul untuk mengubah misi pendaratan itu bukan merupakan serangan bunuh diri .
Berdasar pengalaman tempur yang pernah dialami oleh Hamilton untuk mengatasi medan berupa terbing terjal bisa dikerahkan pasukan yang biasa hidup di medan serupa yakni pasukan Gurkha dan pasukan dari negara bergunung-gunung, Selandia Baru.
Namun kendati mengerahkan pasukan yang sudah akrab dengan medan bergunung, missi serbuan itu bisa menjadi disaster of war mengingat musuh berada di ketinggian dan mudah membidik sasarannya.
Pada 25 April 1915 pasukan gabungan Inggris mulai mendaratkan pasukan secara serentak di sejumlah pantai Turki yang memiliki nilai strategis tinggi.
Lokasi yang menjadi sasaran pendaratan pasukan gabungan Inggris antara lain kawasan sepanjang pantai Cape Hellas dan An Burnu.
Di sejumlah lokasi pasukan gabungan Inggris yang berhasil mendarat hanya mendapatkan perlawanan ringan.
Tapi di sejumlah tempat lainnya lokasi pendaratan pasukan gabungan Inggris justru menjadi ladang pembantian.
Di pantai An Burnu misalnya, pasukan Inggris yang didominasi ANZAC yang semula berhasil mendarat dan maju ke kawasan berbukit yang dikenal sebagai Chunuk Bair langsung disambut tembakan gencar senapan mesin pasukan Turki yang membangun pertahanan di sepanjang puncak bukit.
Tembakan peluru senapan mesin yang rata-rata akurat dan berasal dari ketinggian langsung membuat pasukan gabungan Inggris kocar-kacir.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR