Kalau dibiarkan, pada orang dengan lekukan cukup dalam, ada lapisan lekat yang salah satunya diisi bakteri dan bisa menyebabkan bau mulut. Cara membersihkannya bisa menggunakan sikat gigi ataupun scraper.
Kedua, sebelum masuk bulan puasa, periksalah kesehatan gigi Anda ke dokter karena hal ini berperan penting untuk menurunkan risiko halitosis.
Saat pasien datang ke dokter gigi, maka mulutnya akan diperiksa secara menyeluruh. Nah, hal-hal yang dapat memicu halitosis pun dapat segera ditangani.
Biasanya dokter akan melakukan scaling untuk membersihkan dan menghilangkan karang gigi. Bisa juga penambalan ataupun perawatan saraf gigi untuk mengatasi gigi berlubang.
(Baca juga: Rendang Sehat Tanpa Santan Cocok Buat Saat Puasa Sekaligus Lebaran, Bagaimana Cara Membuatnya?)
Penanganan terakhir bisa berupa pencabutan atau ekstraksi untuk gigi berlubang yang sudah tidak memungkinkan dilakukan perawatan.
Terakhir, dengan memanfaatkan obat kumur. Obat kumur ini barang pasti akan memberikan kesegaran pada mulut kita.
Namun, yang perlu diingat, obat kumur ini hanya bersifat sementara dan tak boleh terus-menerus digunakan. Sebab bisa merusak “ekosistem” di dalam mulut kita.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR