Satu hal lagi yang patut dicatat, Reeves lahir saat bencana Titanic. "Bahaya menghadang kita!” teriaknya ke arah anjungan. Gema suaranya belum lenyap, ketika sebuah gunung es muncul di kegelapan. Kapal pun terhindar dari bencana.
Kategori lain adalah''kebetulan yang terjadinya karena kecilnya dunia kita" di mana orang dan tempat makin diperserripit, sesuai dengan fenomena yang digambarkan oleh Arthur Butterworth dari Skipton, Yorkshire.
(Baca juga: Hidup di Kota yang Hancur Lebur: Melihat Warga Berlin Jatuh Miskin Setelah Perang Dunia II Berakhir)
Ketika masih dinas militer pada PD II sekitar 1945, ia memesan buku musik bekas pada sebuah toko buku di London. Buku itu sampai ke asramanya, dengan kode pos militer daerah Taverham Hall, dekat Norwich. Ia membuka kiriman sambil berdiri di tepi jendela.
Waktu buku dibuka, selembar kartu pos lusuh yang menjadi pembatas buku tiba-tiba terjatuh. Kartu pos itu tertanggal 4 Agustus 1913.
Cuma yang mengherankan, gambar di kartu pos itu melukiskan pemandangan yang sama dengan yang dilihatnya dari jendela asrama Taverham Hall saat itu.
Jika peristiwa kebetuian bisa melewati ruang dan waktu dengan mudah, maka bisa saja kalau hal macam itu terjadi sampai melewati alam arwah.
Dalam perjalanan ke Texas tahun 1899, aktor Kanada Charles Francis Coghlan jatuh sakit di Galveston dan meninggal. Karena tak mungkin membawa jenazah ke kampung halamannya di Prince Edward Island, di Teluk St Lawrence, Kanada, maka ia dikuburkan di situ saja.
Setahun setelah meninggalnya, Galveston diserang badai pada bulan September 1900. Air memporakporandakan tanah pekuburan. Peti besi berisi tulang belulang Charles Francis Coghlan juga hanyut.
Peti itu sampai ke Teluk Meksiko, lalu perlahan-lahan terbawa menyusuri Pantai Florida menuju Laut Atlantik. Arus pun membawanya ke utara.
Delapan tahun berlalu, ketika nelayan di Prince Edward Island menemukan kotak panjang kokoh terapung-apung di pantai sekitar situ. Temyata, isinya jasad Coghlan.
Penduduk yang menghormatinya menguburkannya di dekat gereja, tempatnya dibaptis waktu kecil dulu. Akhirnya, setelah menempuh perjalanan sejauh 5.600 km, ia kembali ke kampung halaman!
(Baca juga: Pembunuhan JFK (1) : Kennedy Sudah Mempunyai Firasat?)
Inikah yang namanya takdir? Atau bisakah peristiwa aneh dan ajaib ini disebut "suatu kebetulan"?
Tak ada seorang pun yang bisa menjawab. Misteri alam masih terlalu luas untuk digali dengan akal manusia. (*/Djs/Rye)
(Pernah dimuat di majalah Intisari edisi April 1993, dengan judul asli Membaca Firasat dengan Teori Kebetulan)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR