Intisari-Online.com – Apakah kebetulan itu “permainan kata dari destiny” atau bukan tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Tapi yang jelas, semua penjelasan maupun kesimpyulan yang mereka buat itu mengandung suasana misteri. Sungguh sulit bagi kita untuk mengetahui apa sebenarnya kebetulan itu, terutama ketika banyak sekali peristiwa penting atau aneh terjadi secara bersamaan. Kenyataannya, berbagai penjelasan itu hanya menyentuh bagian luar persoalan. Namun, kita tidak bisa mengesampingnya peristiwa-peristiwa bermakna yang terjadi secara tiba-tiba sebagai suatu kebetulan semata. Peristiwa-peristiwa itu mempunyai tujuan untuk melengkapi keutuhan alam semesta. Berikut ini beberapa contoh peristiwa yang bermakna (meaningful incidents).
Tahun 1944, dunia terbelenggu oleh perang yang kejam. Nazi begitu dibenci dan ditakuti. Masyarakat dunia berencana menggulingkan Nazi dan menyelamatkan dunia dari kehancuran. Setiap operasi yang direncanakan memakai kata sandi. Berbagai kata sandi itu adalah “Overlord”, “Neptune”, “Utah”, “Omaha”, dan “Mulberry”. Aksi penggulingan Nazi akan dilaksanakan pada 6 Juni. Aneh bin ajaib, kata-kata sandi itu muncul dalam sebuah teka-teki silang di surat kabar Daily Telegraph, tepatnya 33 hari sebelum hari H. Agen rahasia segera mengambil tindakan. Mereka menangkap orang yang telah merangkai kata-kata itu. Penyelidikan pun dilakukan. Agen rahasia menganggap si tersangka sebagai mata-mata Nazi. Ternyata orang itu tak bersalah. Dia hanyalah seorang guru sekolah yang sudah 20 tahun terakhir bekerja sambilan menyusun teka-teki silang untuk surat kabar itu. Ini sebuah kasus yang menonjol tentang peristiwa kebetulan yang bersifat supranatural.
Tapi mungkin tak ada yang lebih dahsyat dari pengalaman orang Amerika ini. Penulis cerita horor Edgar Allan Poe dalam bukunya berjudul The Narrative of Arthur Gordon Pyn berkisah tentang empat orang yang bertahan hidup dari sebuah kecelakaan kapal dan menderita kelaparan, yang akhirnya memutuskan untuk membunuh seorang bocah laki-laki berumur 12 tahun bernama Richard Parkar, untuk dijadikan santapan. Beberapa tahun kemudian kisah fiksi itu menjadi kenyataan. Tahun 1884, sebuah kapal terperangkap badai dahsyat dan hanya empat orang selamat. Mereka juga menderita kelaparan sehingga memutuskan untuk membunuh salah seorang awak kabin. Nama awak kabin yang dibunuh oleh para awak kapal senior itu tak lain bernama Richard Parkar.
Apakah ini hanyalah sebuah kebetulan semata atau apa? (24 Misteri Aneh di Dunia)