Namun, kalau sesuatu pernah terjadi peristiwa itu bisa terulang entah di mana sekali lagi selama permainan rolet masih berputar.
Dengan perhitungan rumus inilah para ahli matematika menerangkan peristiwa luar biasa ketika seorang pejudi Charles Wells, (sampai dibuat judul lagu, The man that broke the bank at Monte Carlo) berhasil menguras kas uang perjudian Monte Carlo pada tahun 1891.
la menang rolet lima kali termasuk tiga kali berturut-turut. Tanpa sistem-sisteman, cuma dengan meletakkan uang taruhannya di atas meja merah dan hitam, ia berhasil menggaruk 100.000 frank per meja. Begitu ia menang di satu meja, petugas kasino langsung tutup.
Pada kemunculan Wells yang ketiga alias terakhir, ia meletakkan nomor taruhan pembukaan 5. Ia memilih nomor ganjil 35 sampai 1. Kemenangan itu terjadi lima kali.
Para penganut teori seri dan sinkronisasi serta penyebar teori Kammerer, Pauli dan Jung menyebutnya teori “rangkaian” nomor.
Mereka memandang "keberunrungan" identik dengan "kebetulan". Namun, konsep paranormal klasik, seperti telepati dan upaya melihat ke masa depan, bisa mengemukakan alternatif lain dalam menjelaskan mengapa ada orang yang "lebih beruntung" daripada yang lain.
Penelitian modern membagi peristiwa "kebetulan" atas dua tipe. Tipe hal sepele (seperti melempar koin, tebak-tebakan angka, atau permainan kartu) dan tipe hal-hal yang berarti.
Tipe kedua ini berupa peristiwa, tokoh, ruang atau waktu, entah di masa lalu, masa kini dan masa datang yang kelihatannya melewati "wilayah" paranormal.
Peristiwa mengerikan
Namun kadang kala bisa terjadi juga peristiwa kebetulan yang tak ada kaitan dengan rumus di atas. Contohnya adalah kecelakaan KA New York yang terjerumus masuk ke Teluk Newark hingga meminta banyak korban jiwa.
Di surat kabar setempat muncul foto yang memperlihatkan bagian belakang kereta yang diderek keluar dari air.
Di situ tertera angka 932. Entah bagaimana, hari itu keluar nomor 932 - lotere berhadiah di Manhattan! Model yang begini juga sering kali terdengar di sini.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR