Baca Juga : Ibu Muda Cantik yang Bekerja Sebagai Pemburu Hantu Ini Melahirkan di Jalan Tol Setelah Ko
Tuyul = teledhek = pelacur
Studi tentang makhluk gaib ini sudah lama ada. Misalnya contoh yang agak klasik dari H.H. van Hien dalam bukunya De Javaansche Geestenvereld tahun 1906.
Sarjana ini memang betul-betul gandrung terhadap jagad bongso alus tanah Jawa.
Sayang sekali, penelitiannya dalam buku legendaris itu, van Hien tetap belum mampu menjawab pertanyaan klasik, ada atau tidaknya tuyul secara ilmiah.
Namun paling tidak, van Hien telah berhasil mengumpulkan tidak kurang dari 50 jenis makhluk halus Jawa dalam berbagai rupa dan karakternya.
Tuyul oleh van Hien dianggap sebagai anak makhluk halus yang khas Jawa.
Lain halnya kalau soal tuyul ditanyakan kepada Drs. M.M. Sukarto K. Atmodjo, Arkeolog dan epigraf kenamaan ini pernah meneliti jagat makhluk halus Jawa. Ahli tulisan kuno itu bisa bercerita banyak.
Baca Juga : Mengintip Isi Wahana Rumah Hantu Paling Seram di Dunia, Tak Ada yang Bertahan Lebih dari 6 Jam
Menurutnya, sejak zaman prasejarah bangsa Indonesia sudah mengenal makhluk halus. Ada pun nama-nama makhluk halus yang sekarang ini ada, hanyalah perkembangan dari zaman sebelumnya.
Jumlah dan keragamannya pun semakin lama semakin bertambah, namun jelas-jelas semua itu muncul akibat percampuran antara budaya Indonesia asli dan budaya pendatang.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR