Menurut Uspi, jalur pintu Senaru di Kabupaten Lombok Utara dan pintu Sembalun di Kabupaten Lombok Timur sudah tidak bisa dilewati karena tertutup material longsor dan bongkahan batu.
"Sudah enggak bisa lewat, kalau dari danau," ujarnya.
Gempa di tengah pendakian Ia mengungkapkan, saat terjadi gempa, dirinya bersama para pendaki lainnya sedang menuju puncak Rinjani.
Namun, menjelang puncak mereka dikejutkan dengan getaran hebat, sehingga seluruh pendaki menjadi panik dan langsung memutuskan kembali dengan buru-buru turun ke bawah.
"Getarannya besar sekali di atas, semua pendaki juga lagi tiarap, enggak ada yang berani berdiri, bahkan sejumlah pendaki bule-bule sampai ikut teriak-teriak Allahu akbar saat di atas minta keselamatan," tutur Uspi.
Ia mengaku bersyukur bisa tiba dengan selamat bersama pendaki asal Thailand yang jumlahnya enam orang hingga jalur pintu masuk Bawak Nao Desa Sembalun.
"Alhamdulilah, kami bisa selamat sampai di bawah," katanya. (Heru Margianto)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Lombok, 333 Pendaki Rinjani Terjebak di Danau Segara Anak")
Baca juga: Gempa Lombok: 3 Orang Tewas, 12 Orang Luka, Puluhan Rumah Rusak
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR