Dari Front di Rusia dengan 96 kemenangan, Bar dipindahkan ke Timur Tengah sebagai komandan Grup Pemburu ke-77.
(Baca juga: Tusuk Konde Bu Tien, Rahasia Kewibawaan Pak Harto yang Perlu 'Ritual' Khusus untuk Mengambilnya)
Namun Bar terkadang kurang disenangi oleh atasan, karena ia dikenal berani dan vokal dalam memperjuangkan kesejahteraan bawahannya.
Selama perang, ia tercatat 18 kali tertembak, empat di antaranya terpaksa loncat dengan payung dan 14 lainnya harus melakukan pendaratan darurat (crash landing).
Akhir 1944 Heinz Bar dialihkan untuk menangani pesawat jet bersama para pilot AU Nazi (Luftwaffe) pilihan lainnya.
Dengan jet Me-262 yang dinamakan Red-13 yang berarti pembawa malapetaka, Bar berhasil merontokkan 16 pesawat Sekutu.
Heinz Bar selamat hingga perang berakhir dan tidak termasuk penjahat perang.
Namun pilot tempur jagoan ini justru tewas secara tragis dalam kecelakaan pesawat ringan tahun 1957.
Pilot Me 262 lainnya yang terkenal adalah Theodor Weissenberger yang merontokkan 208 pesawat musuh, delapan di antaranya dengan Me 262.
Tap rekan dekat Bar di Luftwaffe ini juga tewas secara tragis. PasaInya Theodor tewas tahun 1950 dalam kecelakaan balap mobil.
(Baca juga: Kisah Windi, Anak 'Bodoh' yang Bisa Menggambar dengan Sangat Indah. Karena Kecerdasan Bukan Hanya Soal IQ!)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR