Intisari-Online.com - Kesuksesan dalam karir tidak menjamin seseorang hidup bahagia, seperti artis Kim Jonghyun dan baru-baru ini Jeon Tae Soo yang penyebab meninggalnya dikaitkan dengan masalah depresi.
Padahal, depresi tidak akan membuat efek yang mengerikan sampai pada tahap bunuh diri jika penderita segera mencari seorang ahli untuk terapi penyembuhan depresinya.
Hal yang serupa juga pernah terjadi pada pensiunan perenang asal Amerika Serikat, Michael Phelps yang karirnya begitu cemerlang.
Dilansir dari dailymail, Michael Phelps telah mengungkapkan bahwa dia memikirkan tentang tindakan bunuh diri setelah memenangkan emas pada puncak karirnya ada Olimpiade 2012.
BACA JUGA: Inilah Pembunuh Sadis Termuda di Dunia, Usianya Baru 8 Tahun Saat Membunuh Korban Ketiganya
Perenang (32) membuka diri tentang pertarungan bertahun-tahun dengan depresi dalam sebuah wawancara.
Posisi terendah dalam kehidupannya yang menyiksa dia hadapi pada setiap turnamen besar sejak 2004.
Phelps akhirnya mencari pertolongan pada tahun 2012 setelah puncaknya dia ingin mengakhiri hidupnya sendiri.
Sekarang, Phelps bisa berbagi pengalaman untuk mematahkan stigma masyarakat tentang penyakit jiwa dan mendorong siapapun yang memerangi depresi untuk mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
BACA JUGA: (Foto) Inilah Kumpulan Foto Menakjubkan Ketika Burung Merak Sedang Terbang
Phelps mengalami depresi pertamanya tahun 2004, di tahun yang sama di mana seorang anak 15 tahun memenangkan medali emas pertamanya pada Athens Olympic Games.
Setelah Olimpiade yang dilaluinya, dia mengalami depresi yang berat.
Setelah membawa pulang delapan medali emas dan memecahkan rekor tahun 2008, foto-foto Phelps yang merokok mulai mencemari citranya sendiri.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR