Satu bakat luar biasa yang membantu mengembangkan kariernya di kemudian hari.
Margaretha menikah ketika usianya belum sampai 19 tahun.
Suaminya seorang veteran tentara Belanda, Rudolph McLeod, yang usianya terpaut 20 tahun.
Mereka kemudian pindah ke Hindia Timur (sekarang Indonesia) dan tinggal secara berpindah dari Ambarawa, Tumpang, Banyubiru, Sindanglaya, hingga Medan.
Di daerah-daerah ini, dia mempelajari berbagai hal mulai dari bahasa, tarian, nyanyian, dan hal-hal sosial lainnya.
(Baca juga: Mantan Intelijen Inggris Ini Mengungkapkan Bagaimana Intriknya Menjadi Mata-mata)
Sayang, rumah tangganya hancur berbarengan dengan meninggalnya anak pertamanya di Medan. Suami-istri itu akhirnya memutuskan kembali ke Belanda dan bercerai.
Margaretha yang kehidupannya jatuh miskin akhirnya bertolak ke Prancis, untuk mengadu nasib.
Dia kemudian memutuskan menjadi seorang penari dan mengubah namanya menjadi Mata Hari.
Pengalaman hidup di dunia Timur membantu kariernya.
Nama yang berbau Melayu, kulit kecoklatan, rambut hitam dan menarikan tarian dari Timur adalah sesuatu yang eksotis bagi masyarakat Eropa.
Sesungguhnya yang menarik adalah wajah dan tariannya. Tarian yang sesungguhnya sangat amburadul untuk ukuran Timur.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR