Kedua kelompok diminta untuk melihat animasi bentuk gerakan sederhana.
Ternyata, orang yang percaya paranormal lebih cenderung melihat semacam niat di balik gerakan, dan ini tercermin dalam aktivitas otak yang lebih besar yang berkaitan dengan teori pemikiran dan memahami motif orang lain.
Orang yang percaya takhayul juga cenderung melihat wajah-wajah tersembunyi dalam foto sehari-hari.
Temuan ini dikonfirmasi oleh tim lain di Universitas Amsterdam yang menemukan bahwa orang yang percaya paranormal cenderung melihat ada sosok yang berjalan di dalam cahaya.
(Baca juga: Nyai Roro Kidul, Kisah Gaib Rakyat Jelata yang Kemahsyurannya Tembus Waktu)
(Baca juga: Pak Harto, Dunia Gaib, Supranatural dan Spiritualisme Jawa)
Selain itu, orang yang memercayai paranormal memiliki penghambat kognitif yang lebih lemah dibandingkan dengan orang yang skeptis.
Kemampuan ini membantu orang-orang skeptis untuk menyingkirkan pikiran yang tidak diinginkan.
Sementara itu, makalah lain juga melaporkan bahwa orang yang percaya takhayul cenderung punya kepercayaan diri yang lebih besar dalam membuat keputusan.
Hal ini membuat mereka tidak mudah melepaskan apa yang telah dipercaya.
Meski demikian, rupanya memercayai paranormal tidak selalu negatif.
Percobaan lain menunjukkan bahwa berbagai kepercayaan takhayul dapat meningkatkan kinerja dan keterampilan.
Hanya dengan memakai pakaian atau membawa benda yang dianggap beruntung untuk menghadapi ujian, performa Anda bisa menjadi lebih baik.
Sebab, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pada kemampuan diri.
(Baca juga: Sedang Dikembangkan Kain Transparan Seperti Jubah Gaib Harry Potter!)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR