Intisari-Online.com - Kepercayaan terhadap hal-hal yang sifatnya mistis, takhayul, dan supranatural, tidak mengenal zaman. Dulu ada, sekarang yang serba canggih pun masih.
Menurut survei terbaru, tiga perempat orang Amerika juga masih banyak yang percaya pada paranormal.
Bahkan, satu dari lima orang Amerika mengaku pernah melihat hantu.
(Baca juga: Dari Museum Dosa Sampai Museum Takhayul, Inilah Lima Museum Aneh Di Rusia)
(Baca juga: Kaca Pecah Jadi Tanda Datangnya Kesialan dan Beberapa Takhayul Paling Populer Lainnya)
Hal ini mendorong para psikolog untuk menguraikan alasan di balik kejadian paranormal.
Seperti dilansir dari BBC, para psikolog berkata bahwa beberapa manusia memang tidak dapat melepaskan diri dari takhayul dan cerita rakyat lama.
Saat manusia memercayai hal semacam itu, timbul perasaan yang menguntungkan dan seseorang memiliki cukup alasan untuk memahami suatu kejadian.
Pasalnya, otak manusia memang selalu berusaha mencari jawaban dan makna di balik peristiwa.
Kepercayaan pada paranormal ini diyakini menjadi semacam perisai untuk mencari jawaban, misalnya saja saat terjadi kematian, kehilangan pekerjaan, bencana alam, dan sebagainya.
“Ini adalah keadaan yang tidak menyenangkan. Saat kita tidak dapat mengendalikan siituasi, kita akan mengaitkannya dengan hal-hal di sekitar kita,” kata Jennifer Whitson seorang psikolog dari University of Texas yang menekuni persepsi pola, serta penilaian dan pengambilan keputusan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR