Kita tahu, Korsel, yang sedang meningkatkan kemampuan pertahanannya melawan Korut, sangat ingin mengembangkan bom grafit karena dianggap tidak mematikan bagi warga sipil.
Negara sekutu AS itu menaikkan penyebaran “tiga pilar” pertahannya tiga tahun lalu sebagia akibat semakin gemarnya Kim Jong-un melakukan uji coba rudal.
Strategi itu sejatinya akan diperlakukan pada 2020-an, namun meningkatnya sifat ingin bertempur dan tidak dapat diprediksinya Pyongyang memaksa Seoul untuk mengubah garis waktu itu.
Program Kill Chain sendiri dirancang untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan mencegat rudal yang masuk dalam waktu sesingkat mungkin.
(Baca juga: Lucu, Tiga Wanita Ini Tertahan di Bandara Korea Selatan Gara-gara Wajah Mereka ‘Berubah’)
Komponen terakhir strategi itu adalah rencana Korea Massive Punishment and Retaliation, di mana Seoul akan menyerang pusat kepimimpinan Korea Utara jika ada tanda-tanda bahwa negara tersebut berencana menggunakan senjata nuklir.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR